Jawa Pos

Karena Lama-Lama Jadi Suka

Jika ditekuni, hobi bisa membawa hoki tersendiri. Itu juga yang dialami Jehuda Halel Haryono. Siswa kelas VIII SMP Great Crystal School itu tidak canggung mentas di berbagai acara. Salah satunya pada event yang dihelat di Gedung Grahadi, Jawa Timur.

-

BELAJAR bermusik sejak usia 6 tahun membuat Jehuda bisa memainkan beberapa alat musik. Salah satunya adalah saksofon. Tentu, alat musik tiup tersebut tidak langsung digandrung­inya. Justru piano dan gitar yang mula-mula memikat. Namun, saksofon kian lama kian menarik. ’’Lama-lama suka,’’ katanya.

Seni saat meniup plus kemantapan sekaligus kelembutan saksofon cukup mampu memikat hatinya. Kini sudah dua tahun Jehuda setia pada alat musik tersebut.

Dia sangat menikmati tiupannya tanpa beban meski harus mengeluark­an tenaga. Memang, Jehuda tidak asal meniup. Ada teknik tersendiri yang dipelajari­nya sehingga lebih mudah. Awalnya tidak mudah. Namun, dengan banyak berlatih teknik yang benar, dia akhirnya memahami tekniknya. Caranya adalah menggunaka­n pernapasan diafragma. ’’Napasnya bisa lebih panjang. Kalau dari mulut lebih mudah capek,’’ ujarnya.

Kini dia pun tidak merasa berat ketika harus meniup saksofon. Selain tahu tekniknya, dia sudah makin terbiasa. Hal itu juga didukung dengan latihan rutin. Seminggu sekali dia mengikuti les.

Namun, bungsu di antara dua bersaudara tersebut lebih banyak berlatih sendiri di rumah. Nyaris setiap hari. Setidaknya 1–2 jam. Dengan begitu, kemampuann­ya dapat lebih terasah. Dia juga banyak berlatih dengan meniru orang lain. Misalnya, lewat

Meniup saksofon memang tidak mudah. Jehuda juga harus rajin menjaga stamina. Sebab, dibutuhkan effort dan tenaga yang kuat untuk menghasilk­an suara yang indah saat meniup alat musik tersebut. ”Saya rajin berlari supaya tetap fit,” terangnya.

Jehuda bersyukur, dirinya dekat dengan lingkungan yang mendukungn­ya bermusik. Termasuk di gereja. Dia berinterak­si dengan para pemuda gereja. Demikian pula saat bermusik. Dari kakak-kakak di gereja itulah, Jehuda belajar gitar. Dia juga mulai percaya diri tampil dan bermain musik di depan publik. Dari guru lesnya, Musafir Isfanhari, Jehuda juga mengenal Jawa Timur Youth Orchestra. Tim orkestra itulah yang mengajak Jehuda ikut audisi. Dia berhasil lolos audisi dan bergabung dengan tim. Ada dua pemain saksofon dalam tim orkestra tersebut. ’’Kebetulan, saya yang paling muda,’’ ucapnya.

Bersama tim orkestra, Jehuda kerap manggung. Baik secara solo maupun tim. Misalnya, pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei lalu di Gedung Grahadi. Juga, ketika Hari Kebangkita­n Nasional 20 Mei di tempat yang sama. Dia juga tampil pada peringatan HUT Ke-72 RI di Gedung Grahadi, serta perayaan HUT Surabaya di balai kota.

Saat manggung, tidak ada ketentuan khusus terkait posisi pemain saksofon. Meski begitu, sebisanya dia berupaya untuk tidak terlalu tegang. Dengan demikian, dia bisa rileks dan menghasilk­an performa yang bagus.

Jehuda pun senang karena sangat didukung orang tuanya dalam bermusik. Ke depan, dia ingin tetap bermusik. Bagi Jehuda, bermusik juga menjadi kesempatan­nya untuk bisa tampil di mana-mana. Terutama saksofon. Apalagi, pemain alat musik itu terbilang langka. Tidak banyak orang yang mampu meniup saksofon. ’’Pengin bisa main di eventevent jazz,’’ tuturnya. (puj/c14/dos)

 ??  ?? YouTube. JAZZY: Jehuda kerap tampil memainkan saksofon di berbagai acara. Bukan hanya di sejumlah event formal, tapi juga di sekolah. ZAIM ARMIES/JAWA POS
YouTube. JAZZY: Jehuda kerap tampil memainkan saksofon di berbagai acara. Bukan hanya di sejumlah event formal, tapi juga di sekolah. ZAIM ARMIES/JAWA POS
 ??  ?? MULTITALEN­TA: Selain saksofon, Jehuda belajar bermain drum.
MULTITALEN­TA: Selain saksofon, Jehuda belajar bermain drum.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia