Jawa Pos

Cari Sponsor untuk Pengembang­an Pasar

-

ADA 50 pedagang yang mempersiap­kan dagangan ketika pasar tengah sawah Kedungsugo buka. Keberadaan pasar tersebut membawa banyak manfaat. Selain menjadi jujukan para warga yang tinggal di sekitar wilayah Prambon, pasar yang buka ketika hari libur itu menjadi tempat para pedagang kecil menaruh harapan. Mereka berharap daganganny­a laris manis.

Area sekitar pasar yang sejuk turut dimanfaatk­an warga untuk berolahrag­a. ’’Habis olahraga, beli sarapan sekalian,’’ kata Andi Oktavian, remaja yang bersepeda bersama beberapa kawannya, kemarin (3/9). Di ujung pasar terdapat lokasi yang digunakan sebagai pusat olahraga. Misalnya, bersepeda atau sekadar lari pagi.

Manfaat membuka lapak di pasar tengah sawah Kedungsugo dirasakan Kasto, pedagang pasir ajaib untuk mainan anak-anak. ’’Kalau pendapatan terbesar ya pasti dari area sekolah. Soalnya kan saya jualan mainan anak,’’ papar pria 35 tahun itu. Dia bersyukur setidaknya ada lapak yang secara kontinyu bisa ditempati. ’’Hasilnya ya alhamdulil­lah,’’ katanya, lalu tersenyum.

Bukan hanya Kasto yang merasakan keuntungan berjualan di pasar tersebut. Saropah, pembuat kue tradisiona­l seperti lupis, ketan bubuk, dan gempo, pun ikut senang. Dia tidak lagi berjualan di teras rumah. Bahkan, beberapa warga memesan jajanan yang dibikin Saropah. ’’Selain bisanya buat ini, ya supaya anak-anak zaman sekarang tetap tahu yang namanya jajan tradisiona­l,’’ kata Saropah.

Dia dengan dibantu putrinya, Dewi Setyowati, menjajakan daganganny­a tersebut. Lapak yang ditempati bernomor 12. Ya, penempatan lapak itu sudah diatur pihak karang taruna Desa Kedungsugo. ’’Dulu awalnya ya asal cepat, dapat tempat. Nah, sejak awal tahun ini saya minta tolong karang taruna untuk mengatur saja supaya nggak amburadul,’’ jelas Kepala Desa Kedungsugo Agus Widayat.

Dia masih mendiskusi­kan metode-metode supaya pasar tengah sawah Kedungsugo lebih ramai. ’’Sebenarnya kepengin ada sponsor-sponsor supaya lebih bagus. Masih dalam tahap mencari,’’ lanjutnya. Jika memberikan modal kepada pedagang, rasanya tidak mungkin karena tidak semua berasal dari Desa Kedungsugo. ’’Kalau orang sini, dukungan bisa lebih gampang,’’ paparnya. (via/c15/ai)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia