BBPJN VIII Ingin Perbaikan Berlangsung Maksimal
Yakni, Jalan Tambak Osowilangun yang berdekatan dengan persimpangan Margomulyo.
Ada cekungan di permukaan jalan tersebut. Bentuknya memanjang. Cekungan itu disebabkan oleh beban kendaraan berat yang melewati jalan tersebut. Roda kendaraan membekas di jalur itu. Panjangnya kurang lebih 100 meter.
Setiap hari jalur tersebut dipadati kendaraan berat. Baik kendaraan yang menuju Gresik maupun Surabaya. Selain padat, di titik itu sering terjadi kemacetan. Jalur tersebut sebenarnya tidak berbahaya bagi truk. Sebab, alurnya sesuai dengan pijakan ban. Tetapi, bagi sepeda motor, cekungan tersebut sangat berbahaya. Saat kecepatan tinggi, pengendara bisa dengan mudah terpeleset. Parahnya, di jalur itu padat kendaraan. Pengendara yang jatuh berisiko terlindas kendaraan di belakangnya.
Kepala Satuan Kerja Metropolitan I BBPJN VIII Yudi Widargo mengatakan baru menerima laporan tentang alur di permukaan Jalan Tambak Osowilangun. Laporan itu langsung ditindaklanjuti dengan melihat konstruksi jalan. Dia ingin mengetahui ketebalan dan aspal yang digunakan. ’’Setelah tahu, kami segera mengambil tindakan,’’ katanya.
Kini tim berusaha menelaah konstruksi jalan tersebut. Memang, belum ada kesimpulan. Tetapi, Yudi sudah menyiapkan tindakan yang akan diterapkan di lapangan. Yakni, melakukan pengerukan dan pengaspalan ulang.
Namun, rencana itu bisa berubah jika ada temuan lain. Misalnya, cekungan di aspal bukan disebabkan kendaraan berat, tapi kontur lahan yang masuk kategori tanah gerak. Tentu, penanganannya berbeda.
BBPJN VIII harus mengeraskan jalan. Cara itu membutuhkan waktu lama. Sebab, BBPJN VIII harus melakukan pengurukan, pengepresan, baru tahap akhir pengaspalan. Untuk tahap akhir pun, perlu pembahasan tersendiri. Apakah bahan yang digunakan berupa aspal atau beton. ’’Semua masih dikaji,’’ ujar Yudi.
Lalu, kapan penggarapan di lapangan dimulai? Yudi belum bisa memastikan. Apakah masuk rencana kerja tahun ini atau tahun depan. Yang jelas, kata dia, BBPJN VIII berfokus pada desain konstruksi terlebih dahulu. ’’Kami tak ingin penanganan di lapangan tidak maksimal,’’ ungkapnya.
Jalan Tambak Osowilangun merupakan jalan nasional. Perawatan maupun penanganan menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Jalan tersebut juga menjadi akses penghubung Surabaya–Gresik. (riq/c7/git)