Salat Jumat dengan Tenang di Yangon
KRISIS di Rakhine, Myanmar, yang membuat banyak warga muslim Rohingya jadi korban menjadi isu sensitif saat ini. Bahkan, di tanah air, banyak yang menggalang dukungan, dana, atau bahkan berdemonstrasi. Suasana panas itu rupanya tidak berpengaruh di Yangon.
”Keadaan di sini nyaman dan saya melihat ada muslimah berjilbab yang dengan tenang berjalan-jalan di jalanan Kota Yangon. Saya pun selalu bilang kepada semua pemain untuk fokus dan tidak terpengaruh hal-hal di luar sepak bola. Setiap negara pasti memiliki isu-isu tertentu,’’ ujar pelatih timnas U-19 Indonesia Indra Sjafri kemarin.
Kebetulan, kemarin (8/9) skuad Indonesia berkunjung ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon. Saat tiba waktu salat Jumat, para staf, pelatih, dan pemain yang beragama Islam pun melaksanakan ibadah di Masjid Al-Muhajirin.
Nah, masjid tersebut berada di area Indonesia International School Yangon (IISY) atau berjarak sekitar 3 kilometer dari gedung KBRI Myanmar. Di area itu, warga muslim sekitar juga mengikuti salat Jumat. Termasuk beberapa siswa IISY.
Skuad Garuda Nusantara tidak canggung berbaur dengan masyarakat sekitar yang ingin melaksanakan salat Jumat. Bahkan, para pemain dengan ramah melayani permintaan foto dari warga Indonesia yang juga sedang berada di area masjid.
”Terus terang, saya senang bisa berkumpul dan bertemu WNI lainnya di sini. Selama di Myanmar, kami hanya bertemu dengan tim. Kali ini ada penyegaran, bisa ngobrol dengan yang lain,” kata kapten tim Rachmat Irianto.
Setelah salat, skuad timnas U-19 dijamu makan siang di area sekolah tersebut. Dalam kesempatan itu, Budimansyah yang mewakili KBRI memberikan plakat untuk timnas U-19 yang diterima Indra Sjafri. (*/c18/ham)