Jangan-Jangan Juaranya Nanti... Huddersfield!
MANCHESTER – Yang barangkali turut bergembira atas kemenangan 5-0 Manchester City atas Liverpool tadi malam (9/9) adalah Huddersfield. Sebab, kali terakhir The Citizens menghajar The Reds dengan skor setelak itu, yang jadi juara liga di akhir musim adalah... Huddersfield!
Itu sudah terjadi lama sekali, 92 tahun silam
Persisnya pada 17 Januari 1925. Akankah sejarah terulang di musim ini? Karena Huddersfield hanya tim debutan di Premier League musim ini, sedangkan para pesaingnya adalah raksasa-raksasa berkantong tebal, memang agak berat peluangnya. Tapi, terlalu dini bilang tidak mungkin. Masih ingat kan yang dilakukan Leicester City di musim 2015–2016?
Yang pasti, itulah kemenangan perdana Manajer City Pep Guardiola atas pengendali Liverpool Juergen Klopp di Premier League. Dalam dua duel di musim lalu, yang merupakan musim debut Pep di kasta teratas Liga Inggris itu, laga selalu berakhir imbang.
Itu juga jadi kekalahan terbesar Klopp di kompetisi domestik sejak 2006 saat masih melatih Mainz 05. Ketika itu Mainz dihajar Werder Bremen 1-6 di Bundesliga 2006–2007.
Pesta City di Stadion Etihad, Man- chester, tadi malam dibuka Sergio Aguero pada menit ke-24. Gol tersebut menjadikan penyerang Argentina itu striker non-Eropa tersubur di Premier League. Dia juga menyumbangkan assist untuk gol kedua Gabriel Jesus pada menit ke-53. Sebelumnya, di pengujung babak pertama, Jesus juga membobol gawang Liverpool yang dikawal Simon Mignolet.
Bukan cuma Jesus, Leroy Sane yang masuk menggantikannya pada menit ke-57 ikut-ikutan menciptakan dua gol. Masing-masing pada menit ke-77 dan menit pertama injury time. ”Setelah 10 vs 11, semuanya jadi lebih mudah. Kami pun bermain seperti apa yang kami ingin di babak kedua,” kata Guardiola kepada Sky Sports.
Ya, duel tadi malam diwarnai kartu merah untuk pemain Liverpool Sadio Mane setelah kakinya menghantam muka kiper City Ederson Moraes pada menit ke-37.
Apa yang jadi kunci kemenangan Guardiola? Mantan pelatih Barcelona itu sukses memanfaatkan kelebihan dua pemain anyarnya yang beroperasi di sayap, Kyle Walker dan Benjamin Mendy.
Selain itu, Guardiola tak mau terpengaruh kelemahan pertahanan Liverpool selama ini yang selalu kesulitan mengantisipasi crossing. City justru kerap memanfaatkan bola-bola terobosan untuk mengancam gawang Mignolet. ”Kami banyak bermain game-game kecil sehingga kami bisa paham (yang diinginkan manajer, Red),” ungkap attacking midfielder City Kevin De Bruyne.
Kekalahan pekan ini kondisi yang berkebalikan bagi Klopp. Pekan sebelumnya (27/8) dia mampu membawa tim asuhannya menghajar Arsenal 4-0. Dan dua hasil yang kontras itu melibatkan gelandang baru Liverpool Alex Oxlade-Chamberlain.
Chambo, sapaan akrabnya, berada di Arsenal ketika dihajar Liverpool 4-0. Dan tadi malam Chambo masuk sebagai pengganti pada babak kedua ketika Liverpool dihajar City 5-0. (ren/c9/ttg)