8 Ribu Peserta Rela Berjalan 30 Kilometer
JEMBER – Gerak jalan Tanggul–Jember Tradisional (Tajemtra) kembali digelar Pemkab Jember kemarin (9/9). Ribuan peserta ikut meramaikan agenda tahunan yang melegenda itu.
Bahkan, ada seorang peserta tertua yang berumur 104 tahun. Peserta tertua itu bernama Tukin.
Sebagai bentuk apresiasi, Bupati Faida mengundangnya naik ke atas panggung pemberangkatan. Tukin tak sendiri. Dua peserta tua lainnya, Suprapto dan Sukarto, juga ikut naik panggung.
’’Bapak-bapak yang sudah tua ini tetap semangat. Masak kita semua kalah semangat dengan beliau,’’ kata Faida.
Meski momentum gerak jalan tradisional, nyatanya Tajemtra juga menjadi ajang unjuk kreativitas para seniman pinggiran. Bukan sekadar saling pamer busana tradisional terbaik.
Peserta juga membawa rombongan pembawa ogoh-ogoh dan patung raksasa karapan sapi. Mereka adalah rombongan dari Desa Sidomekar, Semboro.
Berbagai komunitas juga tampil di sepanjang jalur Tanggul–Jember yang berjarak 30 kilometer. Semua organisasi perangkat daerah (OPD) pun tak mau kalah.
Mereka memberikan contoh kepada peserta lain. Bergerak jalan sambil menyosialisasikan program dinasnya.
Kepada Jawa Pos Radar Jember, Faida menyatakan sengaja menggelar Tajemtra pada 9 September untuk memperingati Hari Olahraga Nasional. Namun, yang pasti, seperti tradisi sebelumnya, Tajemtra diadakan sebagai puncak peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Faida bangga melihat animo peserta Tajemtra. Terlebih antusias penonton di sepanjang Jalan Tanggul–Jember. ’’Tajemtra menjadi silaturahmi pemimpin dengan rakyatnya,’’ ungkapnya.
Misalnya yang terjadi di depan Polsek Tanggul. Sejumlah warga Dusun Krajan, RW 13, Tanggul Wetan, sengaja mencegat Faida bersama para siswa SD yang berseragam. Mayoritas adalah ibu rumah tangga. (kl/rul/hdi/c19/diq)