Tantangan Sesungguhnya
YANGON – Menang 2-1 atas tuan rumah Myanmar (5/9) dalam laga pertama Piala AFF U-18 2017 memang membanggakan. Membantai Filipina sembilan gol tanpa balas (7/9) dalam laga kedua juga luar biasa. Tapi, itu bukan tantangan sesungguhnya di grup B bagi Indonesia.
Nah, yang menjadi tantangan terberat bagi Indonesia selama fase grup akan hadir dalam laga ketiga sore nanti. Tim berjuluk Garuda Nusantara tersebut akan bertarung dengan Vietnam di Stadion Thuwunna, Yangon, sore nanti ( siaran
langsung Indosiar pukul 15.00 WIB). Vietnam dan Indonesia sama-sama mengoleksi enam angka. Saat ini Vietnam masih berada di puncak klasemen sementara grup B lantaran unggul produktivitas gol. Dengan begitu, bagi kedua tim, kemenangan menjadi jalan lapang menuju semifinal tanpa menunggu laga pemungkas.
Bagi Indonesia, laga pemungkas lebih ringan lantaran ”hanya” melawan Brunei Darussalam (13/9). Sebaliknya, bagi Vietnam, tantangannya lebih berat karena harus menghadapi tuan rumah Myanmar pada hari yang sama. Karenaarena itu, pelatih Indonesia Indra Sjafri mesti lebih ebih waspadada sore e nanti.
Sepanjang sejarah ajang ini, empat kali Indonesia melawan Vietnam. Hasilnya, Vietnam menang tiga kali dan kalah sekali di final Piala AFF U-19 2013 melalui adu penalti dengan skor 7-6.
”Saya tak terlalu memikirkan masa lalu. Saya tidak pernah sampaikan hasil masa lalu kepada anak-anak. Itu biarlah menjadi sejarah. Sekarang harus fokus ke depan dan memikirkan cara menghadapi Vietnam,” tutur Indra yang kini berusia 54 tahun.
Tantangan lain selain lawan yang berat, Indonesia akan bermain pada sore hari yang panas di Yangon. Karena itu, kemarin Indra sengaja memberlakukan latihan pada sore hari untuk beradaptasi dengan cuaca panas di kisaran 34 derajat Celsius di Yangon.
”Kami harus mengetahui kekuatan lawan. Tapi, yang paling penting, kami juga harus tahu kekuatan tim sendiri. Pemain kami masih kerap melakukan kesalahan
passing. Kami ingin mendominasi jalannya permainan dan bermain efektif,” jelas juru taktik asal Sumatera Barat tersebut.
Di sisi lain, pelatih Vietnam Hoang Anh Tuan menilai pemain Indonesia cukup merata sehingga sulit mewaspadai hanya satu atau dua nama. ”Pelatih Indonesia sarat pengalaman. Tim itu juga banyak bertanding. Tetapi, lolos ke semifinal saja tidak cukup buat saya. Kami sudah menarget juara grup,” ujarnya. (*/c9/ham)