Lulus Ujian, Bisa Buka Usaha Menjahit
SIDOARJO – Sebanyak 30 warga Desa Trosobo, Kecamatan Taman, sudah bisa membuka usaha menjahit. Mereka mengikuti uji evaluasi akhir program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Modes Pembina. ’’ Yang diuji adalah kemampuan menjahit level 2,’’ kata Nur Munayah, pimpinan LKP Modes Pembina, kemarin (10/9).
’’Level 2 ini setingkat di atas dasar,’’ lanjutnya. Di antaranya, menjahit kaus, blus, kulot, dan beragam jenis rok. Pada ujian kemarin, peserta menjahit rok untuk remaja dengan kain 1 meter. Untuk menyelesaikan satu rok, peserta diberi waktu empat jam.
’’ Ternyata, satu jam lebih sedikit, ada yang sudah selesai,’’ ucap Munayah. Ada pula yang menjahit lebih dari tiga jam. ’’Kalau level 1, masih pengenalan,’’ imbuhnya. Misalnya, pengenalan alat, pengambilan ukuran, dan pengoperasian mesin jahit.
Setelah lulus pada ujian level 2, mereka diperbolehkan menerima orderan menjahit. ’’ Tapi, bolehnya ya masih menjahit kaus, rok, dan sejenisnya. Tidak terlalu rumit,’’ ujar Munayah. Biasanya, ciri level 2 terlihat pada penggunaan kain. Hanya ada satu jenis kain yang dijahit.
’’Kalau level 3, lebih rumit. Memadukan lebih dari satu kain,’’ jelasnya. Di antaranya, gaun, kemeja pria, blazer, dan jas. Level 3 adalah level terakhir. Penjahit dipastikan bisa menangani semua jenis pakaian jika sudah lolos level 3.
Kabid PAUD dan Pendidikan Masyarakat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ( Dikbud) Kabupaten Sidoarjo Sri Sutarsi yang memantau ujian tersebut merasa bangga. Dia mengapresiasi warga yang mau belajar hingga mengikuti uji kompetensi. ’’Saya senang karena banyak warga Sidoarjo yang mau ikut. Kan skill mereka jadi bertambah,’’ tuturnya. (uzi/c18/ai)