Pasar Respons Negatif Kasus Debora
JAKARTA – Saham pengelola rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) tak butuh waktu lama untuk terjun ke zona merah. Pada perdagangan Senin (11/9), saham pemilik jaringan Rumah Sakit Mitra Keluarga tersebut merosot 70 poin atau 3,32 persen ke level Rp 2.040 per unit.
Pelemahan berlanjut kemarin (12/9) dengan menempatkan saham MIKA pada harga Rp 2.000 per unit, turun 40 poin atau 1,96 persen. Pada perdagangan intraday, harga MIKA bahkan sempat menyentuh level Rp 1.970 per unit.
Penurunan saham MIKA terjadi sejak kasus bayi bernama Tiara Debora mencuat akhir pekan lalu. Pelaku pasar merespons negatif kasus tersebut karena RS Mitra Keluarga Kalideres di Jakarta diberitakan menolak merawat bayi Debora karena tidak cukup untuk membayar uang muka perawatan.
Debora yang tidak segera mendapatkan perawatan di ruang neonatal intensive care unit (NICU) serta tidak dibantu RS Mitra Keluarga untuk memperoleh rumah sakit rujukan yang melayani pasien BPJS akhirnya meninggal pada Sabtu (9/9). ”Kurang lebih ada imbasnya (dari kasus Debora, Red). Kalau berapa lamanya (sentimen negatifnya), bergantung persepsi pasar,” kata analis senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada kemarin (12/9).
Dari sisi kinerja, pada semester I lalu, MIKA mencatat penurunan pendapatan 2 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp 1,23 triliun. (rin/c25/noe)