PKB Ingin Jaga Soliditas Kiai dan NU
Tidak Mau Ada Perpecahan gara-gara Pilgub
SURABAYA – Kendati bisa mengajukan calon sendiri dalam pemilihan gubernur (pilgub) Jatim, PKB menyatakan berkoalisi dengan PDIP dan partai lain. Penegasan itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar.
Pernyataan tersebut disampaikan Muhaimin saat berkunjung ke kantor redaksi Jawa Pos di Surabaya kemarin (12/9). Muhaimin beserta istri, Rustini Murtadho, tiba di Jawa Pos pukul 16.30. Dia didampingi Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar serta jajaran pengurus DPW PKB Jatim. Yakni, Thoriqul Haq, Badrut Tamam, Musyafak Rouf, dan beberapa pengurus lain. Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf yang telah dideklarasikan sebagai bakal calon gubernur (bacagub) oleh DPW PKB Jatim menyusul bergabung dengan rombongan. Dari Jawa Pos, ikut menyambut Direktur Leak Kustiya, Pemred Nurwahid, dan para redaktur.
Saat ini kabar yang paling santer, PKB memiliki kans untuk berdampingan dengan PDIP. Apalagi, Gus Ipul juga memiliki kedekatan dengan partai tersebut. Kedekatan itu tampak saat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berkunjung ke Surabaya Senin lalu (11/9). Saat itu Gus Ipul ikut menyambut Mega. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Bupati Ngawi Budi Sulistyono juga ikut dalam rombongan Mega. Dua bupati tersebut dikabarkan memiliki kans yang sama untuk diusung PDIP sebagai pendamping Gus Ipul.
Karena itu, koordinasi dan komunikasi dengan beberapa partai terus berlangsung. ’’Intinya, komunikasi untuk soliditas,’’ katanya.
Dia juga menegaskan bahwa PKB selalu mengedepankan soliditas kiai dan ulama di Jawa Timur. Dia tidak ingin pendamping Gus Ipul justru merusak soliditas. ’’Kami harus berhati-hati,’’ ucapnya. Muhaimin juga menginginkan pilgub tidak membuat kader NU terbelah. Karena itu, dia berharap hanya ada satu kader NU yang maju sebagai cagub. (riq/c7/oni)