Pusing Kena AC
MENGHADAPI pendingin ruangan (AC), Sapardi Djoko Damono tak bisa setabah ”Hujan Bulan Juni”. Tak bisa mencintainya dengan sesederhana apa pun.
Tak bisa pula berkata, ”Akulah Si Telaga.” Bagi dia, terpaan AC adalah siksaan. Kepalanya langsung pusing. Karena itu, topi pet jadi sahabat terbaik sebagai penangkalnya. ”Lama-lama tidak bisa lepas dari topi ini,” kata penyair kelahiran Surakarta, 20 Maret 1940, tersebut.
Guru besar ilmu sastra Universitas Indonesia itu sudah sejak lama mengenakan topi pet atau flat hat. Topi tersebut dipakainya pula saat menguji tugas akhir mahasiswa.
”AC-nya kuat sekali dari atas (ruang ujian, Red),” ujar penulis Aku Ingin, puisi yang banyak sekali dikutip di kartu undangan pernikahan, itu.
Sapardi mengungkapkan, koleksi topi pet miliknya sudah banyak sekali. Hampir memenuhi lemari. Semua topi itu tidak dia beli sendiri. Tapi, biasanya dia mendapatkan oleh-oleh dari para mahasiswa atau kolega dari luar negeri.
”Ini saya (dapat topi) dari Jerman, Prancis,” ucap penyair Hujan Bulan Juni dan puluhan buku lainnya tersebut. Dengannya, Sapardi berlindung dari dinginnya AC. Agar tak ada yang nyeletuk, di bawah pendingin ruangan, Duka-Mu Abadi ya, Pak...( jun/c9/ttg)