Persewangi Diloloskan, PSBK Melawan
Head-to-Head Diabaikan, LIB Pakai Selisih Gol
JAKARTA – Tidak ada kegembiraan berlebih ketika Persewangi Banyuwangi mengalahkan Persik Kediri pada laga pemungkas grup 6 Liga 2 akhir pekan lalu (9/9). Meski menang, Persewangi tertahan di peringkat kelima yang berarti tidak lolos ke babak playoff alias 16 besar mini.
Persewangi mengemas 18 poin, sama dengan PSBK Blitar di peringkat keempat. Namun, PSBK unggul head-to-head atas Persewangi. Pada pertemuan pertama di Stadion Gelora Soepriadi, Blitar (12/5), PSBK mengalahkan Persewangi 2-0. Pada laga kedua di Stadion Diponegoro, Banyuwangi (29/7), tuan rumah menang 2-1.
Namun, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi berpendapat lain. Liga meralat posisi tersebut dengan menaikkan Persewangi ke peringkat keempat klasemen akhir grup 6. Dua tim teratas di setiap grup lolos ke babak 16 besar, sedangkan tim peringkat ketiga dan keempat mengikuti playoff.
’’Karena secara head-to-head mereka (Persewangi dan PSBK) saling mengalahkan, maka penentuan tim terbaik diputuskan lewat selisih gol,’’ kata Asep Saputra, manajer kompetisi PT LIB.
Nah, regulasi itu menguntungkan Persewangi. Mereka memasukkan 17 gol dan kebobolan 16 gol. Artinya, surplus satu gol. Sementara itu, PSBK memasukkan 25 gol dan kemasukan 25 gol. Tidak ada surplus gol.
Kubu PSBK punya pendapat lain. Menurut mereka, jika ada dua tim yang memiliki poin sama, yang menentukan adalah hasil pertemuan kedua tim alias head-to-head. Bukan dihitung dari selisih gol tim selama kompetisi.
’’ Kalau skor sama 0- 0 di putaran pertama dan 2- 2 di putaran kedua, baru selisih gol keseluruhan. Kalau sekarang kan kami unggul 3- 2 head-tohead dengan mereka ( Persewangi),’’ ujar Yudi Meira, manajer PSBK Blitar.
Jika operator liga benarbenar secara resmi memutuskan PSBK tidak lolos playoff, Yudi mengatakan bahwa pihaknya akan melawan. PSBK siap menempuh jalur hukum. Saat ini mereka sedang menyiapkan berkas- berkas untuk diadukan ke kepolisian. ’’ Kami masih tunggu keputusan resmi. Kalau memang tidak lolos, kami akan segera bentuk tim ( pelapor),’’ ujar Yudi.
Di sisi lain, Manajer Persewangi Hari Wijaya menyatakan bahwa pihaknya mengikuti apa pun regulasi operator kompetisi. Sebelumnya, Persewangi memang aktif menanyakan soal kepastian regulasi kepada PT LIB. ’’Pengertian kami sama (dengan PT LIB). Menurut saya, memang seharusnya diperjelas mulai awal,’’ ungkap Hari.
Sementara itu, Chief Operating Officer (COO) PT LIB Tigorshalom Boboy mengatakan, dari total 16 klub yang bertarung di babak playoff, hanya lima yang berhak mendapat jatah tiket untuk bertahan di Liga 2. ’’Persaingan di babak playoff ini akan jauh lebih ketat. Semua tim ingin bertahan,’’ ucapnya.
Babak playoff digelar dengan menggunakan sistem home tournament. Sebanyak 16 tim dibagi menjadi empat grup. Empat juara grup plus satu runner- up terbaik bertahan di Liga 2. Sisanya terdegradasi ke Liga 3. Drawing babak playoff berlangsung di Jakarta pada 17 September, sedangkan kickoff berlangsung pada 8 Oktober. ( ben/ rpd/ c19/ ca)