Identifikasi Sidik Jari Dua Pelaku
Pembobolan Kantor Dikbud Cabang Krian
SIDOARJO – Dua bandit yang membobol kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Krian pada Minggu malam (10/9) belum terungkap. Meski petugas sudah memiliki alat bantu berupa rekaman kamera closed circuit television (CCTV), mereka masih kesusahan untuk memburu pelaku.
Kapolsek Krian Kompol Saibani menyatakan, pihaknya terus berupaya mengungkap kasus tersebut. Sayangnya, kualitas CCTV yang terpasang di sejumlah sudut kantor UPT kurang baik. Akibatnya, wajah pelaku tidak terlihat jelas. ’’ Lah gambare hitam putih,’’ ungkap Saibani kemarin (12/9).
Meski begitu, pihaknya telah mengantongi ciri-ciri dan postur tubuh pelaku. Dengan data itu, pihaknya yakin mampu menangkap pelaku secepatnya. Berdasar hasil pantauan CCTV, timbul dugaan bahwa dua pelaku tersebut merupakan ’’pendatang baru’’ di dunia kriminal. Hal itu terlihat dari gerakgeriknya yang canggung saat melakukan pencurian.
Kemarin jajaran Polsek Krian menggali keterangan dari sejumlah saksi. Termasuk staf internal UPT Dikbud Krian. Pihaknya belum bisa memberikan informasi lebih lanjut terkait dengan hasil pemeriksaan tersebut. ’’Sudah ada yang kami curigai. Terlihat dari gelagatnya. Tapi, mohon maaf tidak bisa saya sebut,’’ terangnya.
Selain mengandalkan data yang terekam CCTV dan keterangan sejumlah staf kantor dikbud, petugas berusaha mengidentifikasi sidik jari. Hingga kemarin, sidik jari dua pelaku masih dianalisis.
Sebagaimana diberitakan, dua bandit membobol kantor UPT Dikbud Krian pada Minggu malam (10/9). Mereka menggondol sejumlah komputer dan laptop yang berisi data penting. Aksi pencurian tersebut terekam kamera CCTV.
Dua pelaku masuk kantor pada pukul 21.17 lewat jendela samping yang berbatasan langsung dengan ruang staf. Mereka membuka sejumlah laci dan mengambil laptop merek Dell. Setelah itu, mereka membongkar dua personal computer (PC), lalu mengambil dua hard disk dari masing-masing PC tersebut. Sementara itu, monitor dan motherboard digeletakkan begitu saja.
Dari sana, mereka beralih ke deretan komputer lainnya. Mereka mengambil tiga motherboard dan satu set komputer dengan hard disk eksternal bermerek Lenovo. Seluruh komputer itu berisi data penting. Mulai laporan keuangan, laporan kegiatan, rencana kerja, hingga data pengajar se-Kecamatan Krian.
Anehnya, meski berhasil membuka laci berisi uang operasional, pelaku tidak mengambilnya. Dua bandit tersebut tidak memasuki ruangan lain yang juga berisi sejumlah komputer. Kuat dugaan, sejumlah barang yang dicuri dua bandit tersebut berisi data sensitif yang hendak dihapus atau dihilangkan. (jos/c7/pri)