Jawa Pos

Pastikan Istana Terbuka untuk Warga

-

SINGAPURA – Singapura tidak akan menjadi negara Melayu, India, maupun Tionghoa. Janji itu pernah dilontarka­n mendiang Lee Kuan Yew beberapa jam setelah Singapura merdeka pada 9 Agustus 1965 lalu. Dia ingin semua etnis setara. Kala itu, pria beretnis Tionghoa tersebut menjabat perdana menteri (PM) dan Yusof bin Ishak yang merupakan warga Melayu menjabat presiden.

Sejarah terulang. Halimah Yacob resmi dilantik sebagai presiden kedelapan Singapura. Politikus perempuan itu menjadi etnis Melayu kedua yang menjabat kepala negara Singapura setelah Yusof. Dia bisa duduk di posisinya saat ini setelah undang-undang tentang pemilihan presiden diamandeme­n tahun lalu. Dia menemani PM Lee Hsien Loong, anak tertua Lee Kuan Yew, memimpin negara kota tersebut.

”Madam President dan Encik Yusof Ishak adalah presiden semua penduduk Singapura, tak peduli apa pun ras, bahasa, agama, dan gendernya. Nanti, Anda juga akan menyatukan kami semua. Anda juga akan menguatkan nasionalis­me kami. Anda akan menjadi presiden kami,” ujar Lee Hsien Loong dalam pidatonya saat inaugurasi Halimah.

Halimah sadar masih ada yang belum puas dengan terpilihny­a dia sebagai presiden. Dia menghargai pandangan orang-orang yang kontra dengan sistem pilpres yang baru diaplikasi­kan tahun ini itu. ”Saya akan melayani semua orang, tidak peduli ras, bahasa, maupun agamanya,” ujar Halimah dalam pidatonya setelah pengambila­n sumpah kemarin.

Pagi sebelum pelantikan, Halimah sempat diajak keliling istana. Dia melihat berbagai sudut bangunan yang kini menjadi kantornya tersebut dan bertemu para staf. Ibu lima anak itu ingin istana bisa lebih dijangkau penduduk. Ada hari di mana istana bisa dibuka untuk publik. Misalnya saja dengan mengundang relawan untuk merawat kebun herbal dan memanen buah, lombok, serta rempah-rempah di istana. ”Saya juga berpikir kita bisa mengadakan piknik bersama dengan anak-anak,” ujar presiden yang berusia 63 tahun itu. (TheStrait Times/CNA/sha/c17/any)

 ?? WALLACE WOON/REUTERS ?? MOMEN BERSEJARAH: Halimah Yacob diambil sumpahnya sebagai presiden didampingi PM Lee Hsien Loong (kiri) dan Ketua MA Sundaresh Menon (kanan) kemarin. Dia menjadi perempuan pertama yang menduduki posisi tersebut.
WALLACE WOON/REUTERS MOMEN BERSEJARAH: Halimah Yacob diambil sumpahnya sebagai presiden didampingi PM Lee Hsien Loong (kiri) dan Ketua MA Sundaresh Menon (kanan) kemarin. Dia menjadi perempuan pertama yang menduduki posisi tersebut.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia