Jawa Pos

Bahagia Ibran Melihat Dunia

Mengandung lagi setelah delapan tahun melahirkan Rajwa Gilbram Ridha Rahardja, artis Asri Welas begitu bahagia. Sedikit pun tidak ada bayangan jika dia harus kembali bolak-balik rumah sakit karena bayinya mengalami katarak. Ya, katarak.

- (glo/c14/ayi)

BAYI yang diberi nama Rayyan Gibran Ridharahar­ja lahir dalam keadaan sehat pada 12 April lalu di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan. Bobotnya mencapai 3 kg dengan panjang 47 cm. Saat Asri mau pulang, salah seorang suster berpesan untuk memeriksak­an putranya ke dokter THT. ’’Katanya, telinga kanan dan kiri tidak memberikan respons,’’ cerita Asri di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, kemarin (14/9).

Asri membawa putra yang dipanggiln­ya Ibran tersebut ke dokter spesialis THT. Berdasar hasil pemeriksaa­n lanjutan diketahui bahwa tidak ada masalah dengan pendengara­n. Setiap kali mendengar sesuatu, Ibran merespons dengan gerakan. Asri pun senang.

Namun, ketika Ibran berusia 2 bulan, anak sulung Asri mengatakan ada yang aneh dengan adiknya. ’’Mami, Mami, aneh deh, Ibran nih kalau ditepuk di depan matanya enggak kedip sama sekali. Jago ya,’’ kata Asri menirukan ucapan anak sulungnya.

Asri langsung mengetes menggunaka­n jari yang digerakkan ke kanan dan kiri. Tidak ada respons. Namun, Asri masih tenang merasa memang belum saatnya Ibran memberikan respons seperti itu. Pada saat hampir bersamaan, adik-adik Asri mengetahui ada titik putih di bola mata hitam Ibran. Namun, mereka tidak berani mengatakan apa pun. Asri sebetulnya juga melihat titik tersebut, tetapi masih berusaha meyakinkan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatir­kan. Asri bahkan sempat membawa Ibran liburan keluarga ke Jepang selama satu minggu. ’’Waktu di Jepang kan bener-bener bareng terus sama Ibran, itu saya lihat putihnya makin membesar,’’ ujarnya.

Sang suami, Galiech Ridha Rahardja, khawatir. Melalui pencarian informasi singkat, muncul dugaan Ibran kena katarak. Pulang ke Indonesia, bertepatan dengan Idul Fitri. Tidak ada dokter yang praktik. Baru setelah Lebaran, ketika Ibran berusia 3 bulan, mereka memeriksak­an ke dokter langganan Asri.

Asri dan Ibran menjalani scanning. Biasanya, jika mata bermasalah, ada hubungan dengan jantung bocor atau virus bawaan dari ibunya. Dokter menanyakan riwayat indikasi virus TORCH ( toxoplasma, rubella, cytomegalo­virus, herpes simplex). ’’Saya empat bulan hamil cek dan semua bersih. Dokter juga ngecek Ibran. Alhamdulil­lah, jantung dan otaknya semua aman,’’ tuturnya.

Untuk mata, Ibran dirujuk ke Profesor Rita Sitorus. Saat dites cahaya, mata Ibran masih mengikuti dengan baik. Namun, ketika dideteksi menggunaka­n alat tanpa cahaya dan bunyi, tidak ada respons. ’’ Diginiin nih pakai jari, dia enggak

ngikutin. Ya Tuhan, jangan sampai anakku enggak bisa lihat,’’ ungkap Asri yang mulai menahan tangis.

Prof Rita menyatakan, Ibran terkena katarak. Sampai saat ini, penyebabny­a belum diketahui. Secara genetik, di keluarga besar Asri dan suami, tidak ada sejarah bayi terkena katarak. ’’Saat ini dilakukan tes metabolik. Darah Ibran dibawa ke Malaysia untuk diteliti,’’ jelasnya.

Dua minggu bertemu dengan Prof Rita, Ibran yang saat itu berumur 3 bulan 2 minggu menjalani operasi di RSCM, Jakarta Pusat. Operasi pertama dilakukan untuk mata kanan. Seminggu kemudian, giliran mata kiri. ’’ Yang mengejutka­n, saya jadi tahu ternyata banyak bayi yang katarak,’’ terangnya.

Pascaopera­si dilakukan pengecekan. Hasilnya, Ibran masih bisa melihat. Namun, dia perlu mengenakan kacamata plus 16. Asri pun bersyukur karena buah hatinya itu masih bisa menikmati warna dunia meski harus berkacamat­a sejak kecil. ’’Ini baru dua hari Ibran pakai kacamata karena baru jadi kacamatany­a. Dia makin aktif bergerak,’’ cerita Asri.

Namun, dekatnya jarak operasi memberikan imbas lain. Kondisi Ibran menurun. Ditambah dengan munculnya sariawan di bagian amandel karena bekas susu. Ibran enggan minum dan mulai diare. Sejak sembilan hari lalu, Ibran masuk RS lagi. Bobot dan HB-nya juga turun. Beruntung, kondisi Ibran terus membaik. Apalagi setelah melakukan transfusi darah. Jika hari ini tidak demam dan kondisinya stabil, Ibran bisa pulang siang ini. Semangat Mami Asri!

 ??  ?? GERAK CEPAT: Asri menggendon­g Ibran bersama dokter dan tim setelah operasi katarak pada Juli lalu. Operasi pertama dilakukan dua minggu setelah Asri bertemu Prof Rita, spesialis mata anak. INSTAGRAM ASRI WELAS
GERAK CEPAT: Asri menggendon­g Ibran bersama dokter dan tim setelah operasi katarak pada Juli lalu. Operasi pertama dilakukan dua minggu setelah Asri bertemu Prof Rita, spesialis mata anak. INSTAGRAM ASRI WELAS
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia