Bisa Jadi PR Sepanjang Musim
LIVERPOOL – Kebobolan tujuh gol hanya dalam lima hari mungkin tidak terbayangkan dalam benak Juergen Klopp. Setelah Liverpool diberondong lima gol tanpa balas oleh Manchester City di Premier League Sabtu (9/9), Sevilla kembali menunjukkan sisi lemah lawannya tersebut kemarin dini hari WIB (14/9). Hasil seri 2-2 di Anfield dalam
matchday pertama grup E Liga Champions itu memang tidak bisa lepas dari error di lini pertahanan. Gol pertama Sevilla melalui Wissam Ben Yedder saat laga baru berjalan lima menit tidak perlu terjadi seandainya Dejan Lovren mampu menutup cros
sing Sergio Escudero. Lalu, gol penyama kedudukan Sevillistas –sebutan Sevilla– via Joaquin Correa (72’) kembali memperlihatkan lemahnya komunikasi antara Lovren dan Joel Matip. Perlu dicatat, LovrenMatip adalah duet reguler Liverpool di jantung pertahanan selama era Klopp. Musim ini LovrenMatip sudah bersama dalam lima di antara tujuh laga Liverpool.
Sebelumnya, Klopp sempat dikritik ketika kalah dari City karena memainkan Matip dan Ragnar Klavan. ’’Sulit dijelaskan (lemahnya pertahanan),’’ ucap Jordan Henderson, kapten Liverpool, sebagaimana dilansir di Daily Mail.
Hendo –sapaan akrab Henderson– lantas menyebut kebobolan gol kedua sebagai sesuatu yang cukup memalukan. Gol tersebut terjadi cuma dari skema throw
in yang dapat diselesaikan dengan cepat oleh kombinasi Luis Muriel dan Correa. ’’Kami harus belajar dari kesalahan itu karena sekecil apa pun kesalahan di Liga Champions bisa menghukum kami,’’ tuturnya.
Hendo menolak jika permainannya dan rekan-rekannya belum move on dari kehancuran di Etihad, kandang City. ’’Kami sudah bereaksi dengan bagus dari kekalahan itu dan kemudian tentu kembali dari cara kami bertahan,’’ ujarnya. Jika dikomparasikan dengan musim lalu, musim ini kebobolan Liverpool menjadi tren terburuk. Dari tujuh laga awal musim ini, gawang The Reds –julukan Liverpool– sudah kebobolan 13 kali. Bandingkan dengan tujuh laga pertama musim lalu yang hanya kebobolan delapan gol.
Rentannya pertahanan seolah mengungkit kegagalan Liverpool memboyong bek Southampton Virgil van Dijk di bursa transfer musim panas. Sempat dikabarkan akan menjalani tes medis di Liverpool, Van Dijk urung bergabung karena diklaim tidak ada kesepakatan perihal nominal transfer.
Di antara empat pemain baru yang didatangkan, Andrew Robertson menjadi satu-satunya pemain dari sektor belakang. Itu pun bukan bek tengah, melainkan bek kiri. Namun, sebagaimana dilansir Independent, Klopp menyatakan bahwa Van Dijk bukan solusi di balik kelemahan tersebut. Meski, Klopp tidak memungkiri lini pertahanan berpotensi menjadi PR sepanjang musim.
’’Persoalan itu (rentannya lini pertahanan, Red) tidak dapat diatasi cuma dengan seorang pemain’. Persoalannya bukan hanya itu,’’ jelas Klopp. (ren/c14/dns)