Tinggal Lima Wakil di 8 Besar
Greysia/Apriani Main tanpa Beban
SEOUL – Para pebulu tangkis Indonesia masih terus menguak peluang membawa gelar juara dari ajang Korea Open Superseries 2017. Dari enam wakil yang lolos ke babak 16 besar, hanya sa tu yang gagal melaju ke perempat final hari ini. Tantangan lebih berat harus mereka hadapi untuk memperebutkan tiket ke semifinal.
Secara level turnamen, Korea Open 2017 masih berada di Superseries. Meskipun masih di bawah Superseries Premier, persaingan pada event di SK Handball Stadium, Seoul, itu tak kalah sengit dalam perebutan gelar.
Dari enam wakil Indonesia di semua nomor, hanya Gregoria Mariska Tunjung di tunggal putri yang harus mengakhiri perjuangannya. Dia kalah dari Yip Pui Yin (Hongkong) dua game langsung, 21-16, 21-14, pada babak 16 besar kemarin.
Hasil tersebut bertolak belakang dengan yang didapatkan dua tunggal putra pelatnas PBSI. Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting kembali memperlihatkan permainan terbaiknya. Ginting unggul atas Ng Ka Long Angus (Hongkong) dengan 21- 18, 21- 18. Kemenangan tersebut sekaligus membuat Ginting revans da ri Ka Long Angus setelah kalah pada semifinal Malaysia Masters tahun ini.
Di sisi lain, Jojo terlalu tangguh buat Ygor Coelho (Brasil) yang dibekap dua game langsung, 21-16, 21-14, dalam 31 menit pertandingan. Penampilan dua tunggal putra tersebut memang belum teruji sepenuhnya. Kans untuk melihat keduanya tampil di partai puncak masih terbuka lebar.
Tetapi, mereka harus mengha dapi lawan tangguh di kuarter final hari ini. Jojo akan bersua Kazumasa Sakai ( Jepang), lalu Ginting menghadapi wakil Jepang lainnya, Kenta Nishimoto. ’’Jadi, gimana caranya besok saya harus mati-matian di lapangan. Mental dan pikiran juga harus saya jaga,’’ katanya dalam surat elektronik PP PBSI.
Sementara itu, satu-satunya wakil ganda putra, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, hari ini akan menghadapi lawan yang tidak kalah tangguh, Liu Cheng/Zhang Nan (Tiongkok). ’’ Smash Liu Cheng kencang. Kami harus lebih siap, lebih sabar, dan nggak gampang mati,’’ tutur Marcus.
Begitu pula Praveen Jordan/Debby Susanto yang kembali mengatasi perlawanan Bodin Isara/Savitree Amitrapai (Thailand). Menurut Praveen, duel kemarin berlangsung mulus. ’’Cuma bedanya, kemarin (Selasa, Red) main di lapangan pojok dan anginnya cukup kerasa. Tetapi, hari ini (kemarin, Red) lebih normal,’’ timpal Jordan.
Pada kuarter final hari ini, Praveen/Debby akan menghadapi pasangan dari kualifikasi, Takuro Hoki/Sayaka Hirota. Debby menyatakan, peluang cukup terbuka buat mereka untuk bisa melewati hadangan pasangan Jepang itu dan melaju ke semifinal. ’’ Yang penting, bagaimana besok (hari ini, Red) kami harus tampil all-out. Targetnya bisa menang satu-satu dulu, stepby-step,’’ ungkap Debby.
Yang cukup mengejutkan adalah Greysia Polii/Apriani Rahayu. Pasangan senior-junior itu membekuk runner-up Kejuaraan Dunia 2017, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, dengan 14-21, 21-17, 21-13. Namun, mereka akan kembali menghadapi tembok tebal dari Jepang lainnya.
Kali ini lawan yang akan mereka hadapi ialah unggulan pertama asal Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi. Eng Hian, pelatih ganda putri Indonesia, melihat situasi yang dihadapi Greysia/Apriani lebih menguntungkan. ’’Mereka sekarang ini mengejar prestasi, seharusnya akan lebih enak karena main tanpa beban, tentu dikuatkan dengan kemauan untuk menang,’’ jelasnya saat dihubungi Jawa Pos secara terpisah. (nap/c20/ady)