Sekolah Fasilitasi Pengajuan KIP
SURABAYA – Program Indonesia pintar (PIP) disambut segenap warga sekolah. Dana yang didapat dari PIP bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan para siswa. Sekolah mengajukan peserta didik untuk mendapatkan kartu Indonesia pintar (KIP).
Waka Kesiswaan SMAN 7 Ranu Wasisto mengatakan, pendaftaran dilakukan tiap tahun. Sebab, tiap tahun para siswa juga berganti. Pendaftaran dilakukan langsung melalui data pokok pendidikan (dapodik). Selanjutnya, pemerintah pusat menentukan para siswa yang mendapat dana PIP.
Saat ini setidaknya sudah ada 89 siswa yang menerima dana PIP. Sebelumnya, lebih dari 100 siswa mendapat dana PIP. Sekolah juga menerima hasil evaluasinya. Di antaranya, pemerintah pusat menginformasikan melalui e-mail bahwa ada siswa yang belum mengambil dana PIP. ”Sekolah lalu mengingatkan siswa,” ungkapnya. Besaran dana PIP yang diterima siswa mencapai Rp 1 juta per tahun.
Selain PIP, pihak sekolah memfasilitasi siswa untuk mengajukan bantuan siswa miskin (BSM) dan keringanan SPP. Ranu berharap bantuan yang diterima siswa bisa digunakan sebaik-baiknya untuk kebutuhan pendidikan.
Hal yang sama dilakukan SMKN 5. Waka Kesiswaan SMKN 5 Anton Sujarwo mengatakan, untuk pencairan, pihaknya bekerja sama dengan bank tertentu. Dana PIP ditransfer langsung melalui rekening. Agar lebih efisien dan tepat guna, pihak sekolah memberikan catatan tambahan kepada pihak bank. ”Misalnya, SPP belum bayar, bisa dipotongkan, lalu sisanya untuk tabungan,” ujarnya.
Saat ini sekitar 300 siswa mendapatkan dana PIP. Masih ada siswa yang mengajukan untuk bisa terdaftar dalam PIP. ”Pengajuan tetap kita layani,” katanya. Ada siswa yang sejak SMP punya KIP sehingga sekolah cukup memfasilitasi pencairannya. (puj/c7/nda)