Jawa Pos

Larang Anak Sekolah di Musim Hujan

-

JEMBER – Kondisi ruang kelas SDN Darsono 01, Desa Darsono, Kecamatan Arjasa, semakin hari semakin rusak parah. Hal itu bisa mengancam keselamata­n siswa.

Ternyata, walaupun sudah beberapa kali mengajukan proposal rehab gedung, sampai saat ini belum ada realisasi. ”Dengan demikian, perbaikan kerusakan sejumlah ruang kelas yang rusak masih belum terealisas­i,” kata Titik Hartatik, kepala SDN Darsono 01.

Melihat kondisi tersebut, kemarin anggota Komisi D DPRD Jember Alfian Andri Wijaya turun langsung menyaksika­n kondisi bangunan sekolah tersebut. Pantauan Jawa Pos Radar Jember, kerusakan parah terjadi di langit-langit dan plafon.

Awalnya, kerrusakan muncul sejak 2012. Namun, sampai hari ini belum ada penanganan. Bahkan, atap ruang itu rapuh dan sewaktu-waktu bisa ambruk. Hal tersebut tentu mengkhawat­irkan karena akan mencelakak­an siswa yang mengikuti proses belajar-mengajar (PBM).

”Setiap tahun kami selalu mengajukan. Kami simpan semua arsip pengajuan itu. Kami tumpuk. Namun, sampai hari ini tidak pernah dapat (realisasi, Red). Kami hanya bisa mengajukan,” ucap Titik

Dia mengaku tidak berani meminta wali murid untuk perbaikan sekolah tersebut. Alasannya, Bupati Jember Faida melarang semua sumbangan dan pungutan dari wali murid. ” Yang jelas kami sangat bingung. Katanya minta kepada wali murid itu tidak boleh dan sangat dilarang. Jadi kami tidak berani memungut sumbangan dari wali murid,” ujar Titik.

Lebih jauh, dia membeberka­n, pernah ada salah seorang siswa yang tertimpa runtuhan atap. Untung, nyawanya masih bisa selamat. ”Untung tidak sampai parah. Yang jelas, kalau hujan, siswa kami suruh mendekat ke pintu. Kalau ada apa-apa tinggal lari untuk menghindar­i reruntuhan,” ujarnya.

Bahkan ada orang tua siswa yang sempat melarang anaknya bersekolah saat musim hujan. Hal itu dilakukan para orang tua agar putra putrinya tidak menjadi korban reruntuhan bangunan sekolah.

”Untuk ruang kelas IV, siswa tidak pernah menyapu ruang kelas karena hanya cukup disiram. Sebab, lantainya berlubang dan berdebu,” jelas Titik. Sementara itu, untuk jumlah siswa di sekolah tersebut, ada sekitar 113 siswa.

Titik berharap Pemerintah Kabupaten Jember melalui Dinas Pendidikan Jember segera mempriorit­askan sekolahnya. Kondisi sekolah memang sangat parah dan mengancam keselamata­n yang jumlahnya untuk kelas IV ada 13 siswa.

Sementara itu, Ira, siswa kelas IV, mengaku tidak betah saat mengikuti PBM (proses belajar-mengajar) dengan kondisi ruang kelas yang rusak. Selain waswas dengan kondisi bangunan, dia takut ambruk. ”Pas belajar panas,” ucapnya lugu.

Alfian merasa prihatin dengan kondisi SDN Darsono 01. ”Ini salah satu dampak dari program pendidikan gratis,” ujar Alfian. (jum/hdi/c21/diq)

 ?? JUMAI/JAWA POS RADAR JEMBER ?? CEK SEKOLAH RUSAK: Alfian Andri Wijaya, anggota Komisi D DPRD Jember, melihat kondisi ruang kelas IV di SDN Darsono 01, Kecamatan Arjasa, kemarin.
JUMAI/JAWA POS RADAR JEMBER CEK SEKOLAH RUSAK: Alfian Andri Wijaya, anggota Komisi D DPRD Jember, melihat kondisi ruang kelas IV di SDN Darsono 01, Kecamatan Arjasa, kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia