Jangan Puas dengan Semifinal
Peluang All Indonesian Final di Tunggal Putra
SEOUL – Tunggal putra Indonesia terus berburu obat kerinduan penggemar bulu tangkis tanah air terhadap kejayaan di berbagai turnamen internasional. Era baru tersebut berpeluang muncul dari Korea Open Superseries 2017 yang sudah memasuki semifinal hari ini. Tim Me rah Putih menempatkan dua wakilnya di babak empat besar tunggal putra. (Siaran langsung Kompas TV mulai pukul 09.00 WIB)
Dua andalan Pelatnas PBSI Cipayung Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting memperlihatkan regenerasi di tunggal putra tidak terlalu buruk. Namun, perjuangan mereka belum selesai. Pada semifinal hari ini (16/9), Jonatan dan Ginting menghadapi lawan yang tangguh untuk mewujudkan all Indonesian final di ajang superseries.
Ginting menghadapi unggulan pertama sekaligus andalan tuan rumah Son Wan-ho. Laga semifinal hari ini menjadi pertemuan perdana buat mereka. Son Wan-ho jelas tidak mau malu di hadapan publik sendiri. ’’Saya harus mempersiapkan mental dan pikiran yang lebih baik lagi,’’ ujar Ginting dalam surat elektronik PP PBSI kemarin.
Pebulu tangkis asal klub SGS PLN Bandung itu bakal berusaha tampil lepas. Upaya tersebut diharapkan bisa membuat Ginting mengeluarkan performa terbaiknya. Capaian terbaik Ginting di ajang level superseries ialah semifinal Singapore Open 2017.
Sedangkan Jojo –sapaan karib Jonatan Christie– menjadi tunggal putra Indonesia lainnya yang lolos ke semifinal Korea Open. Kemenangannya di perempat final kemarin memiliki arti istimewa buat Jojo. Sebab, pada hari yang sama, dia merayakan ulang tahun yang ke-20.
’’Bersyukur banget, ini jadi kado yang indah buat saya. Kemarin malam saya sempat tegang, sedih sekaligus happy. Senang karena di delapan besar bisa ketemu Sakai. Jadi ada peluang buat lolos. Sebab, sebelum-sebelumnya saya pasti mendapat lawan berat di babakbabak awal,’’ ungkap atlet kelahiran Jakarta tersebut.
Peraih emas SEA Games 2017 itu akan bersua Wang Tzu Wei (Taiwan). Head- to-head menunjukkan Tzu Wei lebih dominan terhadap Jojo. Tiga kali pertemuan terakhir selalu dimenangkan pebulu tangkis 22 tahun tersebut.
Buat Jojo, semifinal hari ini akan menjadi ajang balas dendam atas kekalahan yang diderita sebelumnya dari Tzu Wei. ’’Pastinya saya akan berusaha semaksimal mungkin,’’ kata Jojo.
Konsistensi akan menjadi kunci permainan dua tunggal putra Indonesia itu. Sebagaimana diketahui, kali terakhir tunggal putra Indonesia menjadi juara di superseries terjadi pada Singapore Open 2016. Saat itu Sony Dwi Kuncoro yang tidak lagi menghuni pelatnas memberikan kejutan.
Secara terpisah, Hendry Saputra, pelatih tunggal putra pelatnas, menjelaskan bahwa segala kemungkinan bisa terjadi. Pemainnya bakal menghadapi lawan tangguh di semifinal hari ini. ’’Sekecil apa pun peluangnya harus dimaksimalkan. Saya melihat anak-anak sudah menemukan ritmenya,’’ bebernya. ( nap/c4/ady)