Toro Rosso Makin Percaya kepada Saya
SEAN Gelael kembali membawa Merah Putih ke ajang balapan paling prestisius di dunia, Formula 1. Meski baru turun untuk kali pertama di latihan bebas pertama (FP1) pada GP Singapura, pembalap Formula 2 dari tim Pertamina Arden itu mampu meraih hasil lumayan. menemuinya secara khusus di
Toro Rosso setelah FP1. Berik Berikut petikan wawancaranya. Ini adalah FP1 pertama d dan hasilnya di luar ekspektasi. Lebih cepat dari dua Sauber dan hanya 0,3 detik di belakang Lance Stroll yangmengendaraiWilliams d dengan mesin Mercedes? Ya, untuk debut saya di FP1, apa apalagi di Singapura (trek jalan- an), tentu lebih sulit ya dibandingkan dengan trek-trek lain (sebelumnya uji coba di trek permanen di Bahrain dan Hungaria).
Trek Singapura ini sangat fisikal. Apa yang kamu rasakan setelah FP1?
Sebenarnya, panasnya yang bikin capek. Tapi, buat kita orang Indonesia yang sudah terbiasa dengan cuacanya, lebih capek. Meski begitu, trek ini lebih banyak tikungannya. Jadi, jarang ada nya (istirahat di trek lurus panjang). Jadi, sebenarnya lebih pada capek mentalnya.
Setelah lebih sering mengendarai F1 dan berinteraksi dengan mekanik-mekanik tim F1, apakah ada dampaknya?
Sebenarnya lebih ke jam terbang, pemahaman terhadap mobil, dan belajar cara kerja di tim F1. Jadi, lebih ke profesionalitas. Di mobil F1 juga banyak sekali sensor. Itu membuat saya lebih sensitif ketika merasakan bagaimana jika ban terlalu panas atau terlalu dingin. Apa yang bisa kita lakukan untuk menghadapi kondisi tersebut.
FP1 berikutnya berlangsung di Malaysia . Apa ekspektasi kamu?
Ya, Malaysia bisa dibilang trek ortodoks. Maksudnya trek normal yang saya sendiri sudah pernah terjun di sana. Pasti akan lebih gampang. Insya Allah, di Malaysia saya bisa lebih dekat (dengan pembalap F1 lain). Setelah FP1 di Singapura, mereka (Toro Rosso) semakin percaya kepada saya. (*/c5/nur)