Unjuk Alutsista di Koarmatim
SURABAYA – Masyarakat Surabaya dan sekitarnya bakal disuguhi puluhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI-AD, TNI-AL, maupun TNI-AU. Peralatan khas yang jarang bisa dilihat secara langsung itu berada di kompleks Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim). Pameran tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-72 Tentara Nasional Indonesia (TNI)
Kemarin ( 15/ 9) Panglima Koarmatim Laksamana Muda TNI Darwanto meninjau lokasi pameran di Dermaga Ujung Koarmatim. Puluhan tank amfibi dari Marinir, tank dan Panser Anoa buatan Pindad milik TNIAD, kapal selam terbaru KRI Nagapasa (403), serta kapal perang lain sudah siaga.
Darwanto dengan didampingi Kolonel Laut (P) Agus Agus Hariadi selaku ketua panitia mengelilingi area pameran. Lokasi terbagi menjadi dua. Yakni di dalam dan luar ruangan. Kendaraan-kendaraan tempur ditempatkan di luar.
Perwira dengan dua bintang di pundak itu memastikan pembagian lokasi kendaraan tempur milik TNI-AD, TNI-AL, maupun TNI-AU. Barisan pertama yang dia lihat adalah kendaraan tempur milik TNI-AD. Kendaran tersebut berlokasi di sisi barat dan berdekatan dengan Monumen Jalesveva Jayamahe.
Saat berkeliling, dia melihat tulisan Pindad yang tertera di badan tank tersebut. Darwanto lalu memanggil salah seorang prajurit TNI-AD yang mengawaki tank tersebut. ” Jenis dan spesifikasinya ditampilkan agar masyarakat tahu,” ucapnya.
Dia lalu beranjak menuju alutsista lain. Selama meninjau, di udara tampak tiga pesawat Super Tucano mondar-mandir di atas Selat Madura. Pesawat tersebut membentuk berbagai formasi. Hari ini pesawat itu dijadwalkan menghibur masyarakat dengan berbagai aksi di udara.
Darwanto mengatakan, semua kendaraan tempur baru milik tiga matra TNI dilibatkan. Tiap kendaraan tempur memiliki spesifikasi dan kecanggihan. ”Kami ingin masyarakat tahu kekuatan militer bangsa Indonesia,” katanya.
Selain mengajak masyarakat, TNI menggandeng perusahaan dan lembaga pendidikan. Kekuatan militer harus dibangun bersama. TNI butuh perusahaan yang mampu memproduksi alutsista. Kemudian, riset dari lembaga pendidikan untuk pengembangan alutsista sangat diharapkan. ”Kami hadirkan semua elemen itu di sini untuk bersama-sama melihat dan mengembangkan potensi alutsista yang ada,” ucapnya.
Salah satu kendaraan tempur baru terlibat di pameran tersebut. Misalnya KRI R.E. Martadinata (331) yang disebut memiliki perangkat canggih. Kapal tersebut merupakan hasil kerja sama alih teknologi antara TNI-AL, PT PAL, dan galangan kapal Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS).
Pengoperasian senjata di kapal tersebut menggunakan sistem digital. Antara lain meriam OTO Melara 76 mm Super Rapid Gun yang berada di tengah kapal tersebut. Meriam itu mampu menembakkan 80 peluru ke arah musuh seketika. Jarak tembak 180–200 kilometer. Puluhan tank buatan PT Pindad, Panser Anoa, juga sudah hadir di area pameran tersebut.
Hari ini pameran alutsista resmi dibuka. Pejabat tinggi di lingkungan TNI-AL, TNI-AU, maupun TNI-AD dijadwalkan hadir. Begitu juga forum komunikasi pimpinan daerah di Jawa Timur dan Surabaya, turut diundang. Mereka akan diajak untuk menyaksikan satu per satu alutsista yang tampil di pameran tersebut. Selain itu, pejabat dan tamu undangan akan diajak berlayar di Selat Madura dengan kapal perang milik TNI-AL.
Pameran dibuka untuk umum hingga besok. Setelah dipamerkan, kendaraan tempur tersebut masuk ke kapal dan diangkut ke Banten untuk mengikuti perayaan HUT Ke-72 TNI pada 5 Oktober mendatang. (riq/c11/dos)