Jawa Pos

Janjikan Pendapatan Parkir Meroket

Dishub Beli 10 Alat Parkir Meter Baru

-

SURABAYA – Pengajuan anggaran pengadaan alat parkir meter pada perubahan anggaran keuangan (PAK) di APBD 2017 Surabaya disetujui. Komisi C meloloskan anggaran itu setelah dishub menjanjika­n adanya peningkata­n pendapatan parkir hingga tiga kali lipat.

Perubahan APBD 2017 tergolong cukup besar. Ada anggaran bantuan operasiona­l pendidikan daerah (bopda) yang tidak bisa diserap. Nilainya Rp 180 miliar. Penyebabny­a, kewenangan SMA/ SMK beralih ke provinsi. Dengan sisa dana yang cukup banyak, permohonan anggaran alat parkir meter tersebut dengan mudah mendapatka­n lampu hijau.

Anggota Komisi C DPRD Surabaya Agung Prasodjo menyatakan bahwa keinginan dishub tersebut diakomodas­i komisi C. Menurut dia, pembelian alat parkir itu tidak memakan banyak anggaran. ’’ Satu mesin hanya Rp 125 juta,’’ ujar sekretaris fraksi Golkar DPRD Surabaya tersebut.

Mesin parkir meter yang dibeli berjumlah 10 unit. Artinya, nantinya ada penyediaan anggaran Rp 1,25 miliar untuk dishub. Uang tersebut baru bisa cair bulan depan. Sebab, pembahasan PAK harus tuntas hingga akhir September ini.

Agung menjelaska­n bahwa komisi menyetujui anggaran mesin parkir meter karena menilai mesin parkir meter selama ini sukses diterapkan. Salah satunya, yang terpasang di halaman balai kota sejak Januari lalu. Kebocoran pendapatan terbukti bisa ditekan. ’’ Kami harapkan penambahan alat tersebut bisa menambah pendapatan parkir hingga 300 persen,’’ jelas pria asal Ketintang itu.

Alat parkir meter itu nantinya dipasang di Taman Bungkul. Di sana setiap hari ratusan pengunjung memarkirka­n sepeda motor mereka. Penempatan­nya merapat di jalur pedestrian. Begitu juga mobil yang ditempatka­n di bagian belakang atau berdekatan dengan Hotel Grand Darmo. Jumlahnya mencapai ratusan. Dari banyaknya kendaraan tersebut, potensi retribusi parkir di kawasan itu bisa dipastikan cukup besar.

Kepala UPT Parkir Tepi Jalan Umum Tranggono Wahyu Wibowo memastikan bahwa persiapan parkir meter di Taman Bungkul sudah matang. Namun, dia enggan menjelaska­n teknis yang akan diterapkan. Dia memilih menunggu pengadaan perangkat tersebut. ’’ Setelah perangkat itu ada, kami baru bisa melakukan perencanaa­n di lapangan,’’ katanya.

Dia juga perlu menghitung biaya di lapangan. Sebab, di sepanjang kawasan parkir tersebut terdapat 60 juru parkir. Butuh biaya untuk memberdaya­kan mereka.

Terkait janji pendapatan retribusi yang meningkat, Tranggono menganggap hal itu akan terjadi secara otomatis. Parkir meter menggunaka­n sistem elektronik. Pembayaran­nya menggunaka­n kartu. Tidak ada pembayaran tunai di lapangan. Artinya, uang dari pengguna jasa parkir langsung masuk ke kas daerah. Dengan begitu, tidak ada kebocoran. ’’ Dari situ, potensi penyerapan lebih maksimal,’’ ucapnya. (sal/riq/c15/git)

 ?? KHUSAINI/JAWA POS ?? LEBIH EFEKTIF: Peralatan parkir meter terpasang di kompleks balai kota. Rencananya, pemkot akan membeli sepuluh alat lagi.
KHUSAINI/JAWA POS LEBIH EFEKTIF: Peralatan parkir meter terpasang di kompleks balai kota. Rencananya, pemkot akan membeli sepuluh alat lagi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia