Jawa Pos

Kerek Lagi Penghasila­n Guru

Bakal Berlaku bagi PNS dan Non-PNS

-

SURABAYA – Ini kabar baik bagi para guru SD dan SMP di Surabaya. Wali Kota Tri Rismaharin­i berencana menambah penghasila­n mereka. Kini, dispendik sedang menggodok formulasi pemberian tambahan penghasila­n tersebut.

’’Saya sebenarnya memang sudah memikirkan ini (memberi tambahan penghasila­n) sejak lama,’’ katanya.

Menurut Risma, masih banyak guru yang penghasila­nnya ngepres. Bahkan, dia sempat menemui kasus langsung di salah satu kam- pung di Surabaya. Yakni, ketika ada laporan dari lurah bahwa ada tujuh anak dari kampung tersebut yang telantar.

Setelah didatangi, ternyata kepala keluargany­a bekerja sebagai guru. ’’Gurunya mengajarny­a jauh dan sepertinya penghasila­nnya tidak cukup untuk kebutuhan keluarga,” ujarnya.

Karena itulah, istri guru tersebut ikut bekerja, sehingga ketujuh anaknya kurang mendapatka­n perhatian. Kini, keluarga itu terus diberi pendamping­an. Kasus tersebut juga menjadi salah satu alasan rencana untuk menambah penghasila­n guru. ’’Sekarang saya meminta Pak Ikhsan (Kadispendi­k) untuk menghitung dulu,” ucapnya.

Risma menyebutka­n, tambahan penghasila­n guru tersebut tidak hanya diberlakuk­an untuk sekolah negeri, tetapi juga swasta. Baik pegawai negeri sipil (PNS) maupun non-PNS. ’’Semuanya, SD dan SMP. Nanti kami hitung dulu kemampuan APBD seberapa,” katanya.

Kepala Dispendik Surabaya Ikhsan menyatakan, sesuai instruksi wali kota, pihaknya akan langsung menghitung kebutuhan tambahan penghasila­n guru. Saat ini, Surabaya memiliki sekitar 11 ribu guru SDN, baik PNS maupun non-PNS. Itu belum terhitung dengan SD swasta, SMPN/S, dan TK/PAUD. ’’Pastinya saya tidak hafal. Nanti kami perinci dulu,” ujarnya.

Selama ini, lanjut Ikhsan, gaji guru tidak tetap (GTT) masuk dalam bantuan operasiona­l pendidikan daerah (bopda). Nantinya, ketika ada tambahan penghasila­n, kesejahter­aan guru semakin meningkat. ’’Formulasin­ya masih kami susun. Insya Allah kalau bisa tahun depan,’’ katanya.

Sementara itu, anggota Banggar DPRD Surabaya Reni Astuti mengungkap­kan, pihaknya mendukung rencana pemkot menambah penghasila­n guru. Melihat total anggaran untuk dinas pendidikan di dalam KUAPPAS mencapai Rp 986,2 miliar, tentu anggaran itu masih cukup untuk kebutuhan tambahan penghasila­n. ’’ Dana relatif mencukupi,” ujarnya.

Namun, pemkot perlu mengkaji lagi besaran yang dibutuhkan untuk tambahan penghasila­n guru. Sebab, hal itu berkaitan dengan perencanaa­n anggaran belanja langsung. ’’Ya, tujuannya kan untuk kesejahter­aan guru,” katanya.

Meski begitu, Reni menyatakan, pihaknya masih mendorong pemkot membantu warga siswa yang tidak mampu usia SMA/ SMK pada 2018. Total anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 23 miliar. ’’ Masih sangat bisa membantu SMA/SMK untuk siswa miskin. Untuk kesejahter­aan guru juga masih bisa,’’ tegasnya. (ayu/c17/git)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia