Belajar Asyik lewat Dongeng
SURABAYA – Suatu pagi, seekor ayam membangunkan penduduk. Seorang anak pun bangun tidur. Dia lapar dan ingin makan. Anak itu lalu bermain dan beraktivitas sepanjang hari. Saat malam tiba, dia mengantuk hendak tidur.
Dongeng yang disampaikan Kak Aio tersebut membuka pembelajaran melalui media dongeng di SD Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) kemarin (15/9). Para siswa kelas II duduk di aula. Mereka antusias mendengarkan cerita yang disampaikan pendongeng asal Jakarta tersebut.
’’Hayo, sebelum tidur, biasanya anak baik ngapain?’’ tanya Kak Aio kepada para siswa. Mereka berebut menjawab. Ada yang menyahut cuci kaki, wudu, minum susu, gosok gigi, dan sebagainya.
Laki-laki bernama Ariyo Zidni itu lantas melanjutkan ceritanya. Ketika si anak mulai tidur, sang ayah keluar menutup pintu kamar. Tiba-tiba terdengar suara keras. Ternyata si anak menangis sangat keras.
Ayah berpikir bahwa anaknya butuh teman. Karena itu, ayah kembali lagi ke kamar dan membawa ayam sebagai teman tidur. Ketika anaknya terus menangis, sang ayah memasukkan kambing. Si anak tetap menangis. Tidak menyerah, sang ayah kembali lagi dengan membawa sapi. Bahkan, si anak tetap menangis meski ayah memasukkan gajah.
Semua binatang lalu dikeluarkan dari kamar. Sang ayah lantas mengajak tidur anaknya. Sebelum tidur, ayah memberikan ciuman kepada si anak. Kali ini dengan ciuman yang lembut. Perlahan-lahan, sang ayah mematikan lampu dan menutup pintu. Kali ini yang terdengar bukan lagi suara tangisan yang keras. Melainkan suara si anak yang mengorok. ’’Dengan kasih sayang, semua bisa berjalan dengan baik,’’ ujarnya memberikan pesan.
Kemarin memang menjadi momen para siswa kelas II SD SAIM untuk mendengarkan dongeng. Kepala SD SAIM Akhmad Mukhtar Fanani menyatakan bahwa mendongeng bisa menjadi media belajar yang baik bagi para siswa. Karena itu, dia juga mengajak para guru di kelas kecil, terutama kelas I dan II, untuk bisa mendongeng. ’’Pendekatan paling melekat adalah lewat dongeng,’’ tuturnya. (puj/c14/nda)