Kompetisikan Kelihaian Barista
SURABAYA – Tangan dingin barista akan diuji pada kompetisi tingkat nasional. Kompetisi bernama East Java Coffee Show tersebut dihelat pada 21 hingga 24 September. Bertempat di Grand Atrium Pakuwon Mall, kompetisi itu dibagi menjadi tiga kategori. Yakni, brewers championship, barista championship, dan latte art championship.
Tak main-main, kompetisi tersebut akan dinilai dengan standar internasional. Sistem penilaian mengacu pada World Barista Championship. ”Ada sensory judge, head judge, dan technical judge. Para juri juga telah memiliki kesepakatan untuk menyamakan standar kualitas rasa kopi,” jelas Samuel Lie, ketua panitia acara.
Selain berkompetisi untuk menyajikan kopi terbaik, para peserta dituntut mempre sentasikan biji kopi yang mereka gunakan. Mulai asal muasal kopi ditanam, jenis dataran atau wilayah tempat kopi berada, hingga bermacam rasa yang akan keluar ketika kopi diolah. ”Ditambah, teknik pengolahan yang diterapkan pada kopi tersebut,” ujar Samuel.
Hingga kemarin (19/9), persiapan event itu sudah mencapai 90 persen. Hal tersebut disampaikan pada perbincangan hangat yang dihadiri Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Tjahjono Haryono, General Manager Pakuwon Mall Hendie Santoso, dan barista tamu Jimmy Halim.
Selain kompetisi, ada 40 tenant dari coffee shop, petani, dan penyedia mesin kopi. Mereka berasal dari berbagai daerah seperti Mojokerto, Malang, Bandung, dan Jakarta. (esa/c7/nda)