Jawa Pos

Hanya Dilirik, Teman Cowok Tak Berani Usil

Dianita Rahmasari telah mengharumk­an nama Sidoarjo. Dia berhasil meraih emas pada O2SN 2017. Prestasi tersebut melecutnya untuk lebih banyak mendapatka­n penghargaa­n tingkat nasional.

- FIRMA ZUHDI AL FAUZI

DI halaman SMPN 3 Krian, ada seorang siswi yang tengah berlatih bela diri. Pencak silat tepatnya. Remaja tersebut bernama Dianita Rahmasari. Saat itu dia berlatih sendiri. ’’ Itu tadi namanya kembangan, mirip kembang mekar,’’ katanya ketika ditanya jurus yang diperagaka­n. ’’ Gerakannya bisa divariasi. Bahkan bisa juga dikembangk­an sendiri,’’ tambahnya Jumat (22/9).

Sesaat kemudian, Dian –sapaan akrab nya– menghentik­an latihannya. Siswa kelas IX B SMPN 3 Krian tersebut lantas menenggak air. Setelah beberapa tegukan, Dian lantas bercerita bahwa dirinya baru saja menang dalam kejuaraan. Yang dimaksud Dian adalah Olimpiade Olahraga Sis wa Nasional (O2SN) SMP tingkat nasional pada 2017 di Kota Medan pada 3–9 September 2017. Dalam kejuaraan tersebut, dia berhasil membawa medali emas dari cabang pencak silat kategori tanding kelas F putri 45–48 kg. ’’ Ini medali dan piagamnya,’’ ucapnya.

Dara kelahiran Surabaya, 25 Maret 2003, itu mengatakan bahwa gerakannya belum luwes saat awal berlatih. Namun, karena sering berlatih, yakni seminggu tiga kali, dia pun terbiasa. Latihannya pada Senin, Rabu, dan Jumat pukul 14.00 hingga menjelang magrib di sekolah. Jika mendekati kompetisi, dia bisa berlatih setiap hari. ’’ Latihannya bareng teman-teman di ekstrakuri­kuler pencak silat di sekolah,’’ katanya. ’’ Nggak pernah bosen karena memang seneng,’’ katanya.

Dian tergabung dalam ekskul pencak silat saat duduk di bangku kelas VII. Orang tuanya sempat tidak setuju. Sebab, olahraga tersebut terbilang keras. Kurang cocok jika diikuti perempuan.

Namun, semangat Dian tidak goyah. Dia terus berlatih. Tidak disangka, berkat semangat dan usaha kerasnya, Dian berhasil menyabet juara I O2SN Kabupaten Sidoarjo pada 2016. Sejak saat itu orang tuanya mendukung penuh hobi Dian tersebut.

Didukung orang tua, Dian semakin bersemanga­t. Dia mengikuti berbagai perlombaan. Beberapa penghargaa­n berhasil diraih. Di antaranya, juara II O2SN Provinsi Jatim 2016 serta juara I Unusida Open sekaligus mendapat penghargaa­n sebagai pesilat terbaik. Tahun ini Dian meraih kemenangan di sejumlah kejuaraan. Yakni, juara II UIN Maulana Malik Ibrahim, juara I O2SN Kabupaten Sidoarjo 2017, dan juara I O2SN Provinsi 2017. ’’ Targetnya bisa mendapat banyak penghargaa­n lagi di tingkat nasional,’’ ungkap putri pasangan Didik Murdiono dan Hendriati itu.

Menjadi atlet silat membuat Dian cukup tenar di sekolahnya. Banyak yang takut. Pernah ada teman cowoknya yang usil ke rekan cewek. ’’ Mereka saya lihatin tok gitu (teman cowok, Red) langsung lari,’’ ucap Dian, lantas tertawa.

Karena itu, Dian disukai teman-teman ceweknya. Saat bersama Dian, tidak ada yang berani mengganggu. Seakan menjadi bodyguard bagi teman-temannya. ’’ Padahal saya juga

nggak pernah mukul atau marah ke mereka. Kalau iseng ya cuma saya lihat saja,’’ kata anak kedua dari tiga bersaudara tersebut. ’’ Kadang ada gerombolan adik kelas VIII

lihatin saya sambil jalan, eh saya lihat balik mereka langsung lari,’’ paparnya. Kerap dipandang menakutkan tidak membuat Dian jengkel atau marah. ’’ Enjoy-enjoy

aja,’’ katanya. Bahkan, karena jadi atlet, Dian sering dipandang kuat oleh keluargany­a. ’’ Kadang beli dan angkat gas LPG sendiri, bantu angkat galon juga,’’ ungkapnya. Tidak masalah. Sebab, dia ingin membantu orang tuanya. ’’ Kata orang rumah,

kan kamu atlet, jadi pasti kamu kuat,’’ tuturnya. (*/c15/ai)

 ?? FIRMA ZUHDI AL FAUZI / JAWA POS ?? BERPRESTAS­I: Dianita Rahmasari menunjukka­n medali dan piagam penghargaa­n di sekolahnya, SMPN 3 Krian, Jumat (22/9).
FIRMA ZUHDI AL FAUZI / JAWA POS BERPRESTAS­I: Dianita Rahmasari menunjukka­n medali dan piagam penghargaa­n di sekolahnya, SMPN 3 Krian, Jumat (22/9).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia