Korban www.nikahsirri.com Tembus 3 Ribu
Polda Metro Jaya Tangkap Aris si Pendiri
JAKARTA – Sepak terjang Aris Wahyudi (AW) bersama www.nikahsirri.com harus berakhir. Kemarin dini hari (24/9) dia ditangkap jajaran cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya
Aris yang berusia 49 tahun terbilang pintar secara akademis. Dia kuliah di Jurusan Teknik Kimia ITB pada 1986. Pada 2015, Aris mendirikan PT Uberjek Trans Indonesia, perusahaan pengelola Uberjek. Dia juga pernah kerja di Lapan.
Uberjek memiliki akun Facebook official. Di dalam laman Facebook tersebut, Aris tampak menggelar rekrutmen driver transportasi online di Gedung In KUD, Jalan Warung Buncit Raya, Pejaten, Jakarta Selatan, pada Juli 2015.
Saat Jawa Pos mengonfirmasi ke Gedung In KUD, salah seorang petugas di sana membenarkan bahwa Aris pernah menyewa gedung di sana. Petugas bernama Teo Kokpit itu mengungkapkan, Aris resmi menyewa gedung tersebut pada Juli 2015.
Di ruang berukuran sekitar 5 x 5 meter tersebut, Aris menipu 2.000 orang yang mendaftar sebagai driver di PT Uberjek Trans Indonesia. Teo menyebutkan, proses rekrutmen Aris sangat aneh. Yaitu, seleksi bau ketiak. ’’Saya ini jadi panitianya. Saya bagian nyium ketek 2.000 orang. Saya dibayar Rp 500 ribu,’’ terang pria asal Ambon tersebut.
Teo mengklaim, penampilan Aris tampak seperti orang tajir. Ketika datang di bagian manajemen gedung, Aris sangat necis. ’’Rambutnya klimis, pakai jas, sepatu kinclong gitu,’’ ungkapnya.
Pria berusia 42 tahun itu mengatakan, seleksi driver dilakukan tiap weekend. Setiap driver yang ingin mengikuti tes harus membayar uang administrasi Rp 100 ribu. ’’Bayangkan itu, ada 2.000 orang bayar Rp 100 ribu. Lalu, mereka nggak jadi driver ojek,’’ jelasnya.
Tes menyetir dilakukan di basement gedung. Motor disediakan pihak Aris. Kipas angin dengan ukuran besar dinyalakan dan ratusan calon driver menjalani tes bau ketiak.
Selama tiga bulan, Aris melakukan rekrutmen dengan dibantu dua karyawan nonpanitia. Kemudian, sekitar awal September 2015, Aris lari. Barang-barang di ruang kerjanya ditinggalkan.
Aris tidak membayar sewa bulanan di gedung tersebut. Menurut Teo, harga sewa bulanan sekitar Rp 20 juta. ’’Jadi, Aris ini nggak bayar Rp 60 jutaan ke manajemen gedung ini,’’ tambahnya. (sam/ c19/ang)