Jawa Pos

Bapak dan Anak Tewas Berpelukan

Korban Tengah Hamil 5 Bulan

-

BANDAR LAMPUNG – Tolong!...Tolong!... Kebakaran. Teriakan itu memecah keheningan fajar tak lama setelah suara azan Subuh berkumanda­ng di Musala Al Hidayah.

Mendengar teriakan itu, jamaah musala bergegas menuju sumber suara teriakan, rumah Bambang Suroso, 42, di Jalan Urip Sumoharjo Gang Sungai 7, Gunungsula­h, Wayhalim, Bandar Lampung, Sabtu dini hari (23/9). Salah satunya Satirman, 47, ketua RT 4, Lingkungan I Gang Sungai 6, Gunungsula­h. Sarung yang sudah dikenakan langsung dilepas. ’’Saya lari mengambil ember bantu

nyiramin. Apinya sudah membesar. Untung saja tidak ada angin sehingga api tidak merembet ke rumah kanan dan kiri,’’ kata Satirman. Saat itu warga langsung berinisiat­if bahu-membahu memadamkan api dengan peralatan seadanya. Untung, mobil pemadam segera datang untuk menjinakka­n api.

Satirman menjelaska­n, berdasar kartu keluarga (KK), Bambang tinggal bersama istri dan tiga anaknya di rumah tersebut. Namun, saat kejadian, hanya tiga orang yang bisa dievakuasi warga. Mereka adalah Rosmala Dewi, 40, istri Bambang, dan dua anaknya, yaitu Arief, 27, dan Fahmi, 5. ’’Waktu dievakuasi, istri Pak Bambang dalam kondisi lemas. Kalau anak kedua Pak Bambang, Arief, dan si bungsu, Fahmi, cuma lecet sedikit,’’ ucapnya.

Setelah api bisa dipadamkan, polisi memasang police line di rumah bercat biru itu. ’’Petugas damkar menemukan dua jenazah. Katanya ditemuin di ruang tengah. Kami nggak bisa masuk karena memang dilarang masuk saat itu,’’ ungkapnya.

Penemuan jasad dalam keadaan gosong itu menimbulka­n beragam pertanyaan. Sebab, kondisi jenazah tidak dapat dikenali lagi.

’’Awalnya katanya kan itu si Umar Ali (menantu Bambang, Red). Tapi, diumumin di musala nggak tahunya yang meninggal Pak Bambang,’’ tutur Heri, tetangga korban.

Dia menerangka­n, malam itu Umar Ali memang tengah menginap di rumah tersebut. ’’ Kami benar-benar tidak menyangka Bambang menjadi korban. Dia sejak kecil sudah tinggal di daerah sini. Almarhum merupakan warga yang ramah dan kerap bersosiali­sasi dengan warga sekitar,’’ ucapnya yang diamini Khoiri, 60, tetangga korban lainnya.

Khoiri menambahka­n, sehari-hari Bambang bekerja sebagai sopir truk tangki pengangkut bahan bakar minyak.

Diketahui, kondisi dua jenazah yang mengalami luka bakar sempat membuat pihak keluarga dan aparat sulit memastikan identitas korban. Kepastian baru diperoleh setelah pengecekan sidik jari di Rumah Sakit Abdul Moeloek dengan menggunaka­n alat khusus.

Data sidik jari itu kemudian disinkronk­an dengan e-KTP. Polisi akhirnya memastikan bahwa jasad malang tersebut adalah Bambang. Sementara itu, korban lainnya adalah Desi, yang diketahui tewas dalam kondisi hamil lima bulan. Kedua korban langsung dimakamkan di pemakaman umum di Gang Sungai 8, Gunungsula­h, Bandar Lampung, kemarin sore.

Sementara itu, Kapolresta Bandar Lampung Kombespol Murbani Budi Pitono menjelaska­n, dugaan sementara, terang dia, api berasal dari dapur. Api kemudian merambat ke bagian depan rumah yang terdapat sepeda motor sehingga menambah besar kobaran. (rizky/nca/fik/c19/ami)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia