Dosen kok Memalak Mahasiswa
TARAKAN – Ulah oknum dosen, sebut saja Mukidi, di Universitas Borneo Tarakan (UBT) ini memang kelewatan sekaligus memalukan. Kalau ada mahasiswa yang maju seminar, dosen tersebut meminta cenderamata maupun makanan. Kelakuan pendidik bak tukang palak itu akhirnya sampai ke telinga Rektor UBT Profesor Adri Patton.
Dia mengaku sudah mengantongi inisial oknum dosen itu. Rektor pun sudah meminta dekan di fakultas keguruan dan ilmu pendidikan ( FKIP) untuk memberikan teguran dan sanksi kepada dosen tersebut.
”Itu tidak wajar. Dan saya akan tindak itu. Saya tidak mau hal ini terjadi. Saya sudah dengar kalau ini sudah lama terjadi,” ungkap Adri Patton.
Sanksi awal yang diberikan kepada dosen tersebut berupa teguran dan pembinaan. Untuk sanksi lainnya, rektor tidak akan memberikan jabatan kepada dosen itu. Walaupun dosen tersebut telah
diusulkan dan me- menuhi persyaratan. ”Kalau tidak bisa dibina, baru kita binasakan. Gitu aja,” tegas pria yang akrab disapa Prof Adri tersebut. Sejak saat itu, lanjut dia, dosen terkait belum pernah bertemu dirinya untuk meminta maaf. Dia hanya berharap dosen tersebut bertemu dengan dekan fakultas terlebih dahulu untuk menjelaskan persoalannya. Kemudian, dosen bersama dekan tersebut bertemu dengannya. Saat ditanya mengenai banyaknya keluhan mahasiswa terkait dosen yang mempersulit saat menjalankan program skripsi, Adri menjelaskan bahwa hingga saat ini dirinya belum mendapati laporan tersebut. (sep/ddq/c21/ami)