Jawa Pos

Pengalaman Naik Ojek Online di Arjosari

-

PADA 18 September 2017 saya baru saja tiba di Terminal Arjosari, Malang, pukul 09.00. Karena perjalanan panjang dari Gresik ke Malang, saya dan teman saya memutuskan naik ojek online untuk menyingkat waktu. Sebab, pukul 13.00 saya ada jam kuliah.

Saya dan teman saya berjalan kaki menjauh dari terminal tersebut sekitar 10 meter. Lalu, kami memesan ojek online untuk menjemput kami. Namun, kami ditolak. Alasannya, driver enggan menjemput di terminal. Kami pun memutuskan menuju ke flyover dan memesan driver di situ sambil menunggu driver. Kami tibatiba didatangi sopir angkot. Dia berkata, ’’Mbak, dijemput online, ya?!’’ ucapnya sambil menatap tajam ke arah kami. Saya terpaksa berbohong bahwa kami dijemput saudara. Sopir angkot itu berkata sambil berteriak ’’jangan bohong ya!! Kalau dijemput online ya online, saudara ya saudara! Kalau dijemput saudara, tunggu sini sama saya!!’’. Kami pun kaget. Kami hanya bisa diam dan bingung.

Saya lantas menghubung­i driver online- nya agar mengaku jadi saudara saya. Lagi-lagi saya disuruh meng- cancel pesanan itu karena driver- nya takut. Selanjutny­a, tanpa sepengetah­uan sopir angkot tadi, kami memutuskan masuk ke parkiran Pengadilan Negeri Kota Malang di dekat flyover. Saat kami berjalan masuk, sopir angkot tersebut masih mengawasi kami. Kami lantas memesan ojek online. Akhirnya, kami bisa dijemput, meski driver online tersebut harus masuk ke parkiran pengadilan. Kami pulang dengan selamat dan sampai tujuan pukul 11.30 dan pukul 12.30 harus ke kampus karena ada kelas.

Saya benar-benar tidak menyangka jika sopir angkot begitu marah dengan driver online. Jika seperti itu, sopir angkot terkesan jahat dan sangat tidak ramah. ULRICA CITRADEWI,

Jalan Malang GKB Gresik 085733325***

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia