Jawa Pos

Pilih Refund atau Servis? Semua Bisa

-

DINA Hoppy memilih berbisnis ketika masih menempuh pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Gigi Universita­s Indonesia (UI). Sejak semula, dia ingin total dalam menekuni bisnisnya. Awalnya, semua bisa ditangani dengan baik. Namun, saat bisnisnya mulai menanjak, Dina kewalahan membagi jadwal antara kuliah dan bisnisnya.

Sang suami pun akhirnya turun tangan membantu bisnisnya. Ternyata bantuan sang suami belum cukup. Dina masih kerepotan. Karena itu, bungsu empat bersaudara tersebut memutuskan cuti kuliah selama dua tahun.

”Karena itu, saya baru meneruskan pendidikan koas (dokter muda, Red) sekarang. Jadi, lebih sering di rumah sakit sekarang,” jelas Dina.

Selain mengutamak­an kualitas produk, Dina mengoptima­lkan pelayanan terhadap pelanggann­ya. Dia memahami bisnis sepatu online tidak seperti bisnis baju online. Banyak customer yang cenderung ragu berbelanja sepatu secara online karena takut tidak pas di kaki.

Untuk itu, salah satu pelayanan yang diberikan Dina adalah aftersales service berupa refund produk atau layanan perbaikan sepatu. ”Kami memang menghandle setelah pembelian produk. Misalnya, kekecilan atau kebesaran itu bisa ditukar dengan ukuran yang sesuai. Kalau masih nggak mau, tidak masalah, kami kembalikan duitnya. Prinsipnya, kalau belanja online untuk sepatu, biasanya ragu pas atau nggak. Jadi, kami harus berikan pelayanan refund,” jelas Dina.

Sementara itu, untuk pelayanan perbaikan sepatu, Dina memfasilit­asi para customer yang tidak puas dengan produk sepatunya. Dia mengakui, ada sejumlah pelanggan yang mengeluhka­n cacat produksi.

Dia menilai wajar. Sebab, dalam produksi ratusan pasang sepatu, sangat biasa terjadi satu dua produk yang kurang sempurna. ” Kami terima permintaan untuk diperbaiki,” ujarnya.

Bukan hanya untuk cacat produksi, Dina juga melayani perbaikan sepatu yang pemakaiann­ya di luar kewajaran. Misalnya, karena berbahan kulit sintetis, terkadang jika terlalu sering digunakan di wilayah yang becek, rekatan lem di sol sepatu menjadi longgar.

Dia pun tidak keberatan melayani perbaikan sepatu Happy Hoppy yang sudah lama digunakan. ”Bahkan, walau sudah lama dipakai, baru rusak, kami layani perbaikann­ya. Itulah bentuk aftersales service kami,” imbuhnya. (ken/c25/noe)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia