Jawa Pos

Sukses Raih Personal Best

Berlin Marathon menjadi ajang yang diburu banyak pelari karena merupakan salah satu di antara enam race Abott World Marathon Majors. Termasuk pelari-pelari dari Surabaya. Jawa Pos Fit kali ini menampilka­n tiga runners Surabaya mewakili sekitar 30 pelari a

-

SENYUM Helen Luciana mengembang begitu menyentuh finish line ajang Berlin Marathon 2017 di Platz der Republik, Berlin, kemarin. Bukan hanya karena dia sudah menuntaska­n dua world marathon majors. Namun, perempuan 39 tahun itu juga mendapat personal best di ajang lari yang sudah digelar 44 kali tersebut. Catatan waktunya adalah 4 jam 8 menit 24 detik. Lebih baik daripada yang dia raih di Tokyo Marathon 2017 pada Februari lalu. Saat itu Helen mencatatka­n waktu 4 jam 44 menit.

’’ Yang paling membuat berkesan, saya bisa lari dengan kakak saya. Kami semua bisa mendapat personal best. Dua kakak saya begitu start langsung hilang. Rutenya juga enak, tidak ada putar baliknya. Udaranya juga enak dan tidak terlalu dingin,’’ kata ibu dua anak itu.

Helen ikut race Berlin Marathon bersama kakaknya, Gunawan Hadiwidjaj­a, dan iparnya, Noviana Sadikin. Ketiganya meraih personal best. Bahkan, Gunawan masuk sepuluh besar untuk pelari dari Indonesia. Dia meraih waktu 3 jam 49 menit 50 detik. Bagi Helen, Berlin Marathon merupakan race full-marathon (FM) keempat. FM sebelumnya adalah Singapore Marathon 2016 dan Tokyo Marathon 2017. Satu lagi jarak 42 km dia tamatkan di Ijen Trail Run 2017.

Tidak ada persiapan yang spesial sebelum ke Berlin. Dia menambah kuantitas lari dengan joging 2 jam setiap hari. Kemudian, seminggu dua kali melakukan long run 30 km. ’’Kami hanya memfokuska­n latihan di endurance saja,’’ jelas perempuan yang tinggal di Pakuwon City itu.

Personal best juga diraih pelari Surabaya yang lain, Mei Toping. Pelari yang bergabung dengan komunitas WeeRun itu meraih waktu 5 jam 14 menit 26 detik. Sebelumnya dia hanya mampu finis FM dengan waktu 6 jam 23 menit. Itu dia raih di West Java Marathon 2017.

Berlin Marathon adalan FM kedua baginya. Dia melakukan persiapan khusus selama enam bulan untuk bisa menaklukka­n jalanan Berlin dengan waktu lima jam. ’’Program latihan khusus tidak ada. Setiap Minggu hanya berlatih long run minimal 20 km bersama dengan komunitas saya Wee Run,’’ ujar pria yang akrab disapa Toping itu.

Toping mengungkap­kan, race Berlin Marathon cocok buat pemula seperti dirinya. Toping yang menjadi runners sejak 2015 baru berani menjajal FM pada tahun ini. Sebelumnya, dia menjadi pelanggan di kategori half-marathon di beberapa event kejuaraan. Antara lain, Singapore Marathon, Jakarta Marathon, dan Jawa Pos East Java HalfMarath­on 2016.

Satu lagi runners Surabaya yang diwawancar­ai Jawa Pos adalah Tekching Aseng Wadoe. Dia juga meraih personal best dengan waktu 4 jam 35 menit 42 detik. Target dia sebenarnya 4 jam 10 menit. Waktu terbaik Aseng sebelumnya adalah 4 jam 55 menit.

’’ Wooww, menarik sekali. Ini recommende­d for major. Jalanannya flat dan udaranya juga sejuk. Di kilometer 41 saya sempat kram karena di awal mempercepa­t waktu lari saya. Tenaga juga sudah tua, sudah 46 tahun Sempat stretching dan lumayan masih bisa dilanjut akhirnya,’’ kata Aseng. Aseng merasa terkesan saat berlari melewati tengah kota.

Menurut Aseng, dirinya terinspira­si mantan Putri Indonesia Melanie Putria yang pernah menamatkan Berlin Marathon dengan waktu 3 jam 49 menit. ’’Kata Melanie, saya harus sering latihan core dan memperbany­ak intensitas lari secara konstan,’’ ujar Aseng sebelum ke Berlin. (nic/c4/tom)

 ?? FELIPE TRUEBA/EPA ?? BARU START: Wilson Kipsang (dua dari kiri), Kenenisa Bekele (empat dari kiri), dan Eliud Kipchoge (lima dari kiri) bersaing di kilometer awal Berlin Marathon 2017 kemarin.
FELIPE TRUEBA/EPA BARU START: Wilson Kipsang (dua dari kiri), Kenenisa Bekele (empat dari kiri), dan Eliud Kipchoge (lima dari kiri) bersaing di kilometer awal Berlin Marathon 2017 kemarin.
 ?? DOK. PRIBADI ?? PUAS: Tekching Aseng Wadoe (kiri), Mei Toping, dan Helen Luciana menunjukka­n finisher medal setelah finis di Berlin Marathon 2017.
DOK. PRIBADI PUAS: Tekching Aseng Wadoe (kiri), Mei Toping, dan Helen Luciana menunjukka­n finisher medal setelah finis di Berlin Marathon 2017.
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia