Jawa Pos

Mengerucut pada Tiga Nama

-

SURABAYA – Pilgub Jatim tahun depan, tampaknya, tidak bergeser dari nama-nama yang bertarung dalam pilgub Jatim sebelumnya. Untuk cagub, nama yang masuk bursa mengerucut pada Saifullah Yusuf, Khofifah Indar Parawansa, dan Tri Rismaharin­i

Namun, lantaran Risma dengan tegas menyatakan tidak maju, cagub yang bertarung nanti adalah Saifullah Yusuf dengan Khofifah.

Itulah yang tergambar dari hasil survei yang dilakukan Alvara Research Center. Ada sebelas nama. Namun, tiga besarnya adalah Saifullah Yusuf dengan 32,4 persen; Khofifah Indar Parawansa dengan 27,7 persen; dan Tri Rismaharin­i dengan 16,1 persen.

Karena itu, CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali menyampaik­an bahwa faktor cawagub akan memainkan peran lebih besar ketimbang pilgub sebe- lumnya. ”Malah bisa jadi menentukan,” katanya kemarin.

Dia juga melakukan simulasi pasangan dalam survei. Hasilnya, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjadi sosok bacawagub yang cukup menentukan. Jika dipasangka­n dengan Saifullah Yusuf, elektabili­tas pasangan itu mencapai 62 persen.

Sementara itu, jika dipasangka­n dengan Khofifah, tingkat elektabili­tasnya juga cukup tinggi. Yakni, 60,6 persen. ”Selisihnya masih berada dalam margin of error,” katanya. Jika dipasangka­n dengan Tri Rismaharin­i pun, elektabili­tas pasangan Risma-Anas juga cukup tinggi. Yakni, 58 persen.

Menurut dia, publik menganggap Anas sebagai representa­si teknokrat berprestas­i. Selain itu, dua figur yang dinilai tepat menjadi cawagub adalah Budi ”Kanang” Sulistyono dan Hasan Aminudin. Namun, angka perolehann­ya jauh tertinggal. Kanang hanya meraih 13 persen dan Hasan Aminudin hanya 10,8 persen.

Jabatan menjadi salah satu asosiasi yang paling banyak muncul dari bakal calon. Ketika responden ditanya tentang bakal calon, yang kali pertama diingat adalah jabatannya saat ini. Misalnya, Gus Ipul diingat sebagai Wagub dan Anas sebagai bupati Banyuwangi. Begitu pula bakal calon lainnya. Contohnya, Khofifah yang diasosiasi­kan dengan posisinya sebagai menteri sosial. ”Figur masih lebih utama daripada partai,” ucapnya.

Hasanuddin menjelaska­n, selama ini posisi cawagub sering dianggap tidak begitu kuat dalam pilgub daerah lain. ”Tetapi, di Jatim, posisi cawagub juga punya kontribusi yang signifikan,” jelasnya. Terutama sebagai vote getter. Dia mencontohk­an pilgub dua periode sebelumnya. Yakni, suara untuk pasangan Pakde Karwo-Gus Ipul cukup besar dari NU.

Namun, komposisi tersebut masih sebatas berpeluang besar. Tidak mutlak. Apalagi, survei menunjukka­n 11–12 persen responden belum memutuskan akan memilih bakal calon yang mana. ”Waktunya masih cukup panjang dan (komposisin­ya, Red) masih sangat cair,” tambahnya. (deb/c16/ano)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia