Kompak Setor Surat Hari Ini
Kades Berharap Mobil Desa Segera Terwujud
SIDOARJO – Hari ini (25/9) seluruh desa diharapkan sudah mengumpulkan surat permohonan pencairan dana untuk pengadaan mobil siaga. Selanjutnya, para camat segera meneruskan ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemkab Sidoarjo. Jika surat telah masuk, dana untuk membeli kendaraan layanan masyarakat itu masuk kas desa paling lambat tiga hari.
Sebelumnya, dari 18 kecamatan se-Kabupaten Sidoarjo, baru desadesa di empat kecamatan yang telah menyetor surat permohonan pencairan anggaran. Yakni, Balongbendo, Candi, Waru, dan Taman. Sebanyak 14 kecamatan lainnya diharapkan masuk pada hari ini. Dengan demikian, impian program satu desa satu mobil siaga segera terwujud.
Kepala Desa (Kades) Gedangrowo, Prambon, Heri Utomo menyatakan mengumpulkan surat tersebut sejak minggu lalu. ”Begitu ada pengumuman, saya langsung menanyakan formatnya. Ekspres, langsung saya buat, lalu kumpulkan,” ujarnya. Para Kades di Kecamatan Prambon juga sudah mengumpulkan.
Kades Banjarsari, Buduran, Sohibul Yanto menegaskan bahwa pihaknya juga siap mengajukan surat permohonan. Dia menuturkan, sejatinya tidak ada kendala yang berarti. ”Tapi, mohon maaf saya masih sakit. Besok (hari ini, Red) kami serahkan. Suratnya sudah siap,” tuturnya.
Setali tiga uang, para Kades di wilayah Kecamatan Sedati pun siap mengumpulkan surat hari ini. ”Senin kami kumpulkan semua di kantor Kecamatan Sedati,” kata Kades Banjarkemuning Zainul Abidin.
Sementara itu, Camat Jabon Agus Sudjoko menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima semua surat dari desa untuk pengajuan pencairan dana pengadaan kendaraan. ”Saya sudah berkoordinasi dengan Kasi pembangunan. Masih tahap evaluasi format. Kalau sudah oke, tinggal kirim. Secepatnya pasti sampai ke BPKAD, kok,” katanya.
Camat Buduran Sentot Kunmardianto menambahkan, di Buduran, total ada 15 desa. Saat ini tinggal satu desa yang belum mengumpulkan surat permohonan pencairan anggaran. ”Tinggal Banjarsari. Mungkin besok (hari ini) sudah beres,” jelasnya.
Sebagaimana diberitakan, pemkab segera mencairkan anggaran Rp 202 juta untuk pengadaan mobil setiap desa. Total dana APBD yang digelontorkan untuk program satu desa satu mobil tersebut mencapai Rp 69 miliar. Program layanan masyarakat itu tercatat baru ada di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Namun, pihak kejari sudah mewanti-wanti agar tidak ada penyimpangan dalam proyek pengadaan tersebut. Baik berupa suap maupun gratifikasi. (via/uzi/c16/hud)