Libatkan Ibu-Ibu dalam ”Saya Pakai Takakura”
SIDOARJO – Giliran warga Porong yang memperoleh ilmu baru tentang pengolahan sampah. Kemarin (24/9) mereka berkumpul untuk belajar mengolah sampah rumah tangga dengan komposter takakura. Dengan begitu, makin banyak kalangan ibu yang menjadi peserta gerakan ”Saya Pakai Takakura”.
Acara tersebut diusung Tim Sosialisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo yang bersinergi dengan fasilitator program kota tanpa kumuh (kotaku). Untuk memaksimalkan kinerja, mereka membagi materimateri sesuai dengan target masyarakat yang bakal melaksanakan program tersebut. Warga yang dibina sebagai kader lingkungan masuk ke ruang dua. Mereka dibekali ilmu tentang metodemetode pengolahan sampah. Termasuk bank sampah, komposter, dan takakura. Ketua Timsos DLHK Budi Santoso dengan dibantu Siti Musliha, anggota timsos, mengenalkan tentang tempat pengolahan sampah terpadu (TPST). Sebab, TPST Kawasan Porong di Desa Candi Pari belum berjalan maksimal.
”Pola pikir masyarakat tentang TPST itu lokasi untuk menumpuk sampah harus dihilangkan. Namanya saja sudah pengolahan, bukan lagi pembuangan,” tegas Budi. Sosialisasi tersebut diadakan di SDN Gedang Porong. Lebih dari 3.000 warga ikut berpartisipasi dalam agenda terkait program lingkungan tersebut. Minimal terdapat 10–15 orang yang datang dari setiap desa.
Di ruang dua, Budi yang ditemani Ketua KPL 2 Zero Waste Academy (ZWA) Imam Syafi’i menjelaskan tentang komposter takakura kepada warga. Beberapa tampak antusias dan maju. Salah satunya adalah Misti, 38. Warga Desa Plumbon, Porong, tersebut mengaku penasaran. Budi meminta Misti mempraktikkan apa yang telah dijelaskan. ”Dicacah dulu sayurnya. Lalu, diaduk sama starter,” ujar Misti sambil merajang sayuran.
Langkah-langkah tersebut dicatat peserta lainnya. Ketika sesi tanya jawab, banyak peserta yang langsung berkonsultasi dengan timsos DLHK maupun anggota KPL 2 ZWA. (via/c16/ai)