Jawa Pos

Dua Direktur Ditentukan Pekan Ini

-

SURABAYA – Kekosongan jabatan direktur pelayanan (Diryan) dan direktur keuangan (Dirkeu) PDAM Surya Sembada jelas memengaruh­i kinerja perusahaan. Semakin cepat terpilih pengisi posisi itu, kerja Dirut baru PDAM, Mujiaman, semakin ringan. Rencananya, dua posisi tersebut diisi pekan ini.

Dua jabatan itu sangat penting bagi Mujiaman. Sebab, dia sudah berjanji menuntaska­n masalah tidak dapat air (TDA) tahun depan. Saat masuk PDAM, Mujiaman mendapati 127 ribu di antara 550 ribu pelanggan mendapat aliran kecil. Air hanya mengalir di bawah 10 meter kubik per bulan. Padahal, rata-rata warga harus mendapatka­n 30 meter kubik air. ”Sekarang sudah 107 ribu. Nah, ini seharusnya jadi tugas direktur pelayanan. Seluruhnya harus dapat air,” tegas Dirut PDAM yang dilantik pada 16 Juni lalu itu.

Mujiaman mengatakan, proses seleksi yang dilakukan Dewan Pengawas PDAM sudah hampir tuntas. Psikotes dan uji kompetensi dilakukan pada 7–8 September lalu. Hasil tes tersebut telah sampai di meja Wali Kota Tri Rismaharin­i. Proses selanjutny­a ialah fit and proper test. Rencananya, tes itu dilaksanak­an pekan ini, yakni 27–28 September. ”Setelah diberikan ke Ibu Wali, tanggal 28 malam kami harapkan sudah ada nama yang muncul,” ujar alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, tersebut.

Selain menuntaska­n misi zero TDA tahun depan, Diryan yang terpilih nanti sudah memiliki tugas mengembali­kan kapasitas produksi menjadi 10.830 liter per detik. Sebelum Mujiaman menjabat, kapasitas produksi ternyata hanya 9.900 liter per detik. Karena itulah, masih banyak warga yang belum mendapat air secara lancar meskipun sambungan PDAM sudah menjangkau 97 persen masyarakat. Setelah dilakukan evaluasi dua bulan terakhir, kapasitas produksi berhasil bertambah hingga menjadi 10.550 liter per detik.

Hitunganny­a, produksi 1.000 liter per detik setara dengan investasi senilai Rp 200 miliar. Jika selama dua bulan ada 650 liter per detik yang dikembalik­an, nilai investasi yang didapat Rp 130 miliar. ”Seolaholah kami ini dapat investasi. Padahal, ya cuma memaksimal­kan kapasitas produksi,” jelasnya.

Mengembali­kan kapasitas produksi menjadi tugas jangka pendek. Akan ada banyak tugas jangka panjang yang menanti. Misalnya program air siap minum dari keran rumah. Pilot project program tersebut bakal dilakukan di Ngagel Tirto akhir tahun ini. Jika berhasil, program itu bakal dilanjutka­n ke seluruh kota.

Ada juga tugas merevitali­sasi pipa PDAM yang memiliki panjang 6.600 kilometer. Sebagian besar sudah harus diganti dengan pipa baru karena termakan usia.

Selain Diryan, Dirkeu juga sangat dibutuhkan. PDAM dituntut untuk menjadi BUMD yang mandiri secara keuangan. Dengan begitu, pemkot tidak perlu lagi memberikan dana agar PDAM berkembang.

Mujiaman juga lebih sreg jika direktur terpilih nanti berasal dari internal PDAM. Sejumlah pejabat aktif PDAM memang ikut mendaftar. Menurut Mujiaman, peserta dari PDAM lebih mengerti visi dan misi yang dibangunny­a. Dengan begitu, para calon internal memiliki bekal lebih ketimbang calon lain. ”Kalau kalah, kan rugi,” lanjutnya.

Ketua Dewan Pengawas (Dewas) PDAM Hermien Rosita membenarka­n bahwa fit and proper test bakal dilakukan dalam waktu dekat. Namun, dia enggan menyebut tanggal pasti. Dalam tes nanti, track record dan pengalaman kerja para calon direktur dilihat secara terperinci. ”Bu Wali sangat teliti. Kami pun akan melakukan check and recheck,” ujar perempuan yang sebelumnya menjabat sekretaris Dewas PDAM tersebut. (sal/c11/ano)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia