Jawa Pos

Bank Ingin Uang Elektronik Jadi Sumber Kredit

-

JAKARTA – Bank berharap dana masyarakat yang tersimpan dalam uang elektronik bisa masuk hitungan pendanaan. Dengan demikian, bank boleh menyalurka­n dana itu dalam bentuk kredit. Dengan begitu, dana mengambang tersebut bisa menjadi sumber margin baru bagi bank.

Dari 9,6 juta uang elektronik berbasis kartu, 56 persen di antaranya merupakan uang elektronik yang aktif digunakan masyarakat. Sisanya mengendap menjadi dana mengambang ( floating).

Saat ini instrumen pendanaan bank terdiri atas dana pihak ketiga (DPK) yang disumbang tabungan, giro, dan deposito. Ada juga pinjaman luar negeri dan obligasi terbitan bank yang masuk instrumen pendanaan. Sementara itu, dana mengambang dalam uang elektronik dicatat bank sebagai dana kewajiban segera.

Artinya, dana tersebut tidak bisa disalurkan kembali oleh bank ke masyarakat dalam bentuk kredit. Kami dari perbankan sekarang masih diskusi dengan BI supaya dana itu bisa masuk instrumen pendanaan, supaya menambah likuiditas dan bisa menjadi sumber margin baru,’’ kata Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Kartika Wirjoatmod­jo kemarin (25/9).

Pria yang akrab disapa Tiko tersebut memahami bahwa BI belum memasukkan dana floating ke instrumen pendanaan. Sebab, perputaran dana floating dalam uang elektronik sangat cepat. Uang elektronik sendiri banyak digunakan warga untuk transaksi dalam jumlah kecil.

Jika likuiditas bank kurang aman, dana floating sebagai sumber penyaluran kredit bisa jadi berisiko. Namun, bank berharap BI melakukan relaksasi untuk penggunaan dana floating tersebut. Diskusinya masih sambil jalan. Kalau sekarang sih likuiditas bank masih aman,’’ ujar ketua umum Perhimpuna­n Bank-Bank Nasional (Perbanas) itu.

Direktur Institute for Developmen­t of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menilai uang elektronik dan transaksi nontunai dalam jangka panjang akan menekan biaya operasiona­l bank. Dengan begitu, bunga bank akan semakin mudah untuk turun.

Efeknya, sektor riil akan terkena dampak dari bunga murah. Masyarakat bisa mendapatka­n kredit dengan lebih mudah dan terjangkau sehingga ekonomi bisa tumbuh lebih baik,’’ tuturnya. (rin/c15/noe)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia