Jawa Pos

Tekanan Kian Berat

-

PSMS Medan mengawali babak 16 besar Liga 2 dengan kepayahan. Itu bertolak belakang dengan ketika mengawali fase grup. Setelah kalah dalam laga pertama oleh PSIS Semarang 1-2 (21/9), kemarin klub berjuluk Ayam Kinantan itu bermain imbang tanpa gol melawan Persita Tangerang di Stadion Teladan, Medan. Akibatnya, tekanan semakin berat buat PSMS. Sebab, baru dapat satu poin dari dua laga. Artinya, mereka harus bekerja ekstrakera­s dalam empat laga sisa.

Berstatus tuan rumah, PSMS sebenarnya lebih menguasai pertanding­an, tapi permainan mereka tidak efektif dalam menyerang. Dampaknya, Persita sebagai tamu malah lebih sering menciptaka­n peluang emas. ”Pemain tidak mengolah bola dengan cepat. Kami mau imbangi lawan, tapi Persita justru punya teknik yang bagus. Pemain seperti kehilangan motivasi dan malah terbawa permainan lawan,” kata asisten pelatih PSMS Edy Syahputra kemarin.

Selama babak pertama, setidaknya ada tiga peluang emas yang dimiliki tamu. Bahkan, pada menit ke-32, sontekan pemain Persita Henry Rivaldi sempat membentur mistar gawang PSMS. Permainan PSMS baru membaik pada babak kedua. Mereka menggempur tamu habis-habisan. Tapi, Persita tetap konsisten dengan serangan balik cepatnya.

Meski Persita membawa pulang poin, pelatih Persita Bambang Nurdiansya­h mengaku kurang puas. ”Pemain kurang tenang ketika berada di depan gawang lawan. Memang ini hasil yang kurang bagus. Tapi, kami masih punya empat laga tersisa dan setiap tim di grup ini punya peluang yang sama,” ujarnya. (dit/c6/ham)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia