Tiket Gratis Senjata Nonteknis
LAGA tandang ke Kalimantan adalah tur neraka. Itulah ungkapan yang sering dilontarkan pelatihpelatih klub di tanah air. Neraka? Ya, itu disebabkan sulitnya meraih poin jika bermain di Bumi Borneo tersebut. Tak heran jika beberapa tim Kalimantan pada Liga 2 tahun ini punya catatan kandang yang mentereng. Termasuk Kalteng Putra. Kubu Kalteng Putra pun mengakui hal itu. Menurut mereka, ada senjata nonteknis yang membuat Kas Hartadi dan pasukannya sulit dikalahkan pada laga kandang. Senjata tersebut adalah tiket gratis!
Ya, Kalteng Putra memang unik. Jikatimlainmengandalkan penjualan tiket sebagai salah satu sumber pendapatan, Kalteng Putra malah mengabaikan peluang tersebut.
Sejak penyisihan grup Liga 2, penonton yang datang ke Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya, tak perlu mengeluarkan uang sepeser pun. Dampaknya, animo penonton yang datang ke stadion sangat tinggi. ”Soal tiket, itu kebijakan CEO kami agar penonton bisa datang ke lapangan,” ujar Sigit Widodo, asisten manajer Kalteng Putra.
Sigit mengungkapkan, masyarakat Palangka Raya belum memiliki budaya menonton bola di stadion seperti kota-kota lain di Kalimantan. ”Penonton kami belum masuk batas fanatik, belum ada militansi seperti tim-tim di Jawa,” terang Sigit.
Wacana penghapusan tiket gratis saat menjamu Persebaya Surabaya nanti memang sempat muncul. Alasannya, animo penonton untuk menyaksikan tim legendaris dari Surabaya itu sangat tinggi.
”Namun, kami kembali pada pertimbangan awal. Yakni, ingin memberikan hiburan bagi masyarakat Palangka Raya. Apalagi, yang main nanti Persebaya. Penonton yang datang pasti banyak,” jelasnya.
Kalau tiket gratis, dari mana sumber pendapatan klub? Sigit menuturkan, seluruh dana berasal dari pihak sponsor, terutama CEO mereka, Agustiar Sabran. ”Ada perusahaan dan juga dari CEO,” kata Sigit.
Soal Kalteng Putra yang harus satu grup dengan Persebaya, Manajer Tomi Irawan menganggap bukan sebuah bencana. Sebab, dia yakin Kalteng Putra bisa mendampingi Persebaya lolos ke babak delapan besar.
”Biar bagaimanapun juga, Persebaya memiliki nama besar karena sudah malang melintang di kompetisi yang bergulir di negara ini,” tandas Tomi kepada Kalteng Pos ( Jawa Pos Group). (rpd/JPG/c25/bas)