Jawa Pos

Jangan Bikin Surabaya Tidak Asyik

Sebagai bagian dari jajaran intelkam, AKBP Sutrisno mungkin tidak banyak dikenal. Namun, kontribusi­nya begitu nyata. Kini tugas baru menantinya.

- DRIAN BINTANG SURYANTO

KARANGAN bunga ucapan selamat itu menjadi penanda. Nama yang tercantum di dalamnya, AKBP Sutrisno, bakal mendapat tugas baru. Sejak pertengaha­n pekan lalu, rangkaian bunga itu menghiasi depan Gedung Anindita Polrestabe­s Surabaya.

Ya, Sutrisno memang tidak lagi berkantor di Mapolresta­bes Surabaya.Hari ini (26/9), pria kelahiran 1975 itu menjalani sertijab sebagai Kapolres Tuban. Artinya, genap setahun Sutrisno bertugas sebagai Kasatintel­kam Polrestabe­s Surabaya. Sebelumnya, dia diangkat pada 22 September 2016.

Menjelang mengakhiri tugasnya di Surabaya, ada perasaan sedih dalam diri Sutrisno. Selama ini, dia enjoy dengan tugasnya. Meski sebagai intel, tugasnya lebih banyak di balik layar. ”Saya suka dengan warganya. Mereka selalu tampil apa adanya,” tuturnya.

Lantas, mantan anggota Polda Bengkulu itu mengisahka­n tentang dirinya selama setahun menjabat Kasatintel­kam. Dia kerap blusukan. Bahkan, baru tiga hari dilantik, dia menjalanka­n programnya untuk merangkul komunitas suporter bola yang dikenal dengan sebutan Bonek.

Dulu memang ada yang memandang negatif. ”Saya tidak mau seperti itu. Maka, saya berusaha merangkul mereka,” ungkapnya.

Sutrisno punya cara tersendiri. Dia mencari anggotanya yang benarbenar mencintai Persebaya. ”Saya memilih enam anggota,” ucapnya. Enam anggota itulah yang selalu ikut ke mana pun Bonek pergi. Meski tidak mudah, lambat laun, tim tersebut berhasil mengambil hati para Bonek. Bahkan, mereka menjadi bagian yang tak terpisahka­n dari Bonek. ”Enak kalau sudah dekat seperti itu. Kami bisa melakukan tindakan pencegahan sebelum adanya insiden,” ujarnya. Pendekatan yang sama dilakukan saat pihaknya harus mengendali­kan massa. Sebagai ibu kota provinsi, Surabaya sering menjadi langganan demo. Jajaran intelkam selalu berhasil mencegah aksi agar tidak berujung anarkis. Tugas Sutrisno di balik layar dijalankan dengan baik. Misalnya, mengajak berbicara para korlap tersebut di ruangannya. Sutrisno secara langsung mendengar keluh kesah mereka. Pihaknya juga memfasilit­asi pendemo untuk bertemu pihak-pihak yang didemo.

Karena itu, kondisi Surabaya yang aman dan kondusif tidak lepas dari kinerja Sutrisno serta jajarannya. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharin­i pun memberikan apresiasi atas keberhasil­an Sutrisno mengelola potensi kerawanan di metropolis. Selain Sutrisno, Kabagops Polrestabe­s Surabaya AKBP Bambang Sukmo Wibowo mendapat apresiasi serupa.

Sutrisno menyadari bahwa kinerja intel tidak banyak tersorot kamera media. Masyarakat pun tidak banyak mengenal. ”Saya selalu berpesan kepada anggota, reward kalian itu bukan ekspose, tapi ketenteram­an kota. Itu saja,” tegasnya.

Bagi Sutrisino, Surabaya akan terus terpatri di hatinya. Dia punya pesan kepada warga Kota Pahlawan. ”Jangan bikin Surabaya tidak asyik dengan macet dan banyak keributan,” katanya. (*/c16/fal)

 ?? DOK. PRIBADI ?? AMANAH BARU: AKBP Sutrisno.
DOK. PRIBADI AMANAH BARU: AKBP Sutrisno.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia