Peran Stakeholders dalam Kelas Inspirasi
MUNCULNYA Kelas Inspirasi merupakan turunan lebih lanjut dari Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) yang digagas Anies Baswedan. GIM yang dimulai pada 2010 itu merupakan sebuah inisiatif gerakan di bidang pendidikan yang merekrut, melatih, dan mengirim lulusan terbaik untuk mengajar SD di daerah pelosok Indonesia selama setahun. Misi utama GIM adalah mengajak berbagai pihak untuk turut terlibat aktif dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan bangsa.
Setelah GIM, pada 25 April 2012, dimulailah Kelas Inspirasi yang pertama. Kelas Inspirasi merupakan kegiatan yang mewadahi profesional dari berbagai sektor untuk ikut berkontribusi pada pendidikan Indonesia. Para profesional diajak menceritakan mengenai profesinya. Diharapkan, para siswa memiliki banyak pilihan cita-cita serta termotivasi untuk memiliki impian yang besar.
Menelisik dari semangat dan misinya, Kelas Inspirasi sangat bagus untuk memotivasi para siswa dalam membangun impiannya. Karena itu, teramat sayang jika gerakan tersebut selesai tanpa dilanjut-kembangkan lebih lanjut. Sekolah dapat mengoptimalkan kalangan profesional atau memanfaatkan stakeholders sekolah yang memiliki keahlian khusus untuk hadir di kelas berbagi cerita, pengalaman, dan motivasi agar para siswa berani mematok impian besarnya. Dari sekian banyak orang tua/wali murid, para alumni, komite sekolah, mesti ada orang-orang profesional atau yang memiliki keahlian khusus yang bisa dihadirkan di kelas sebagai sumber belajar. Termasuk dari forkopimda (forum komunikasi pimpinan daerah) seperti bupati/wali kota, Kajari, Kapolres, Dandim, ketua DPRD, wirausahawan sukses, seniman, budayawan, olahragawan, dan intelektual brilian.
Karena itu, diperlukan keberanian dan kemauan kepala sekolah dan guru dalam menjalin komunikasi serta kerja sama dengan narasumber yang berkualitas tersebut. Selain dapat menghilangkan rasa jenuh bagi peserta didik, kehadiran narabelajar yang ”baru” dapat memiliki daya tarik tersendiri bagi para siswa. Memang, kepala sekolah dan guru dituntut tidak hanya cakap dalam manajemen sekolah serta pembelajaran. Mereka harus berani hijrah dari zona nyaman dan keluar dari kotak rutinitas. Benar petuah William Arthur Ward (1921–1994) bahwa ” The great teacher inspires”. Artinya, guru yang hebat adalah guru yang mampu memberikan inspirasi bagi yang lain.
*Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo