PLN Bersiap Panen Angin dan Matahari
JAKARTA – PLN berencana melakukan perjanjian pembelian listrik ( power purchase agreement) untuk energi baru dan terbarukan (EBT) pada Oktober mendatang. Kapasitas pembangkitannya mencapai 200–300 mw.
Sepanjang tahun ini, PLN telah meneken kontrak pembelian listrik dengan 60 pembangkit listrik swasta ( independent power producer/ IPP) berbasis EBT. Total kapasitasnya 723 mw. ”Itu di luar panas bumi. Kalau sama panas bumi bisa 1 gw,” kata Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam Pertambangan dan Energi Expo 2017 kemarin (26/9).
Seluruh power purchase agreement yang diteken melibatkan produsen berskala kecil. Salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Jawa Tengah yang berkapasitas 0,9 mw dengan tarif USD 0,06 per kilowatt hours (kWh).
Meski demikian, kapasitas pembangkit listrik berbasis EBT saat ini baru 7 ribu mw. Angka itu jauh dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar 43 ribu mw.
Direktur Utama PLN Sofyan Basir menuturkan, pihaknya sedang mengembangkan sejumlah pembangkit listrik EBT. Di antaranya, pembangkit listrik tenaga surya terapung di Waduk Cirata berkapasitas 200 mw dan pembangkit listrik tenaga bayu di Sukabumi yang berkapasitas 150 mw.
Mantan Dirut BRI tersebut menambahkan, total nilai investasi dari proyek-proyek EBT cukup besar. Sebab, biaya pembangkitan 1 mw rata-rata USD 1,5 juta –2 juta. (dee/vir/c16/noe)