Bikin Anak Stres Itu Perundungan
Hindari dengan Komunikasi yang Baik
SURABAYA – Road show For Her Tangkis Bersama Antangin JRG berlangsung seru di SMPN 21 Surabaya kemarin (26/9). Sesi orang tua yang diisi psikolog Dr Mary Philia Elisabeth SPsi Mpsi menjadi momen yang berkualitas. Dia menyatakan, orang tua adalah kunci bagaimana perilaku moral anak terbentuk. ”Ayah dan ibu harus mengajarkan etika bergaul yang baik,” kata dosen Universitas Surabaya itu.
Salah satu bagian dari etika tersebut adalah anak diajak mengenali perbedaan antara perundungan dan menggoda teman. ”Menggoda tidak dilakukan berkali-kali dan tidak agresif. Nah, hal itulah yang sering disalahpahami. Anak kadang nggak sadar bahwa mereka sudah melakukan perundungan,” ujarnya.
Perundungan tidak hanya terjadi di sekolah atau antarteman. Di rumah, anak pun bisa jadi korban. Penyebabnya adalah pola asuh orang tua yang keliru. Mary menjelaskan, banyak orang tua yang sering mendisiplinkan anak dengan menunjukkan dominasinya. ”Misalnya, bilang, ’ wis, kamu nurut ibu atau ayah aja’ atau menyuruh anak diam saat dinasihati,” paparnya.
Dia yakin, orang tua pasti berusaha menanamkan hal positif. Namun, karena caranya keliru, anak bisa mempersepsikan negatif. ”Nah, ada ibu dan bapak yang seperti itu tidak? Jangan heran, anak malah membandel atau diam seribu bahasa,” tuturnya.
Dia menegaskan perlunya waktu luang atau quality time untuk anak. Sebab, waktu tersebut merupakan kesempatan anak untuk melakukan hobi dan bergaul dengan teman. ”Umpama anak ikut lomba dan acara, istilahnya dieksploitasi, apakah masuk bullying juga?” tanya Safirin Rahmad, orang tua Ismatul Maula.
Menurut dia, eksploitasi bakat anak tidak selalu merupakan bentuk bullying. Apalagi jika anak merasa nyaman dan antusias mengikuti kegiatan. ”Hal itu jadi perundungan jika anak merasa stres dan tertekan saat menjalani aktivitasnya. Namun, ada baiknya, kegiatan anak di luar sekolah dibatasi supaya anak masih punya waktu untuk dirinya sendiri,” jelasnya.
Dia memahami, banyak orang tua yang saat ini bekerja hingga tidak bisa terus-terusan bersama buah hati. Hal itu, lanjut dia, bisa disiasati dengan meluangkan waktu saat libur akhir pekan khusus untuk keluarga. Aktivitasnya tidak perlu selalu diisi dengan bepergian ke tempat wisata. Di rumah saja selama komunikasi intens terjadi sudah cukup. ”Jangan merasa terlalu bersalah karena tidak bisa menghabiskan waktu dengan anak. Panjengenan tidak sendirian,” tambahnya.
Jika para orang tua berbagi kisah dengan Mary, para siswa berbagi dengan Kak Nitnit, sapaan akrab Kartikanita Widyasari SPsi CHT. Dalam road show kali ini, psikolog yang juga dikenal sebagai pendongeng itu menyampaikan bahwa perundungan bisa merusak masa depan. ”Ada dua hal yang menghambat kesuksesan. Yakni, rendah diri dan merendahkan orang lain,” ungkapnya.
Kepala SMPN 21 Surabaya Chamim Rosyidi Irsyad MPd MSi tidak memungkiri anak-anak usia SMP memang sering terlibat masalah dengan sebayanya. ”Mereka sedang mencari jati diri,” paparnya.
Sementara itu, dengan padatnya kesibukan, orang tua tentu dituntut untuk tetap fit. Saat kondisi sedang drop, minum ramuan herbal bisa jadi solusi. Tidak perlu repot meracik sendiri di rumah. Sebab, aneka herbal berkhasiat terdapat dalam Antangin JRG. (fam/c16/ayi)