Partisipasi DKI Jakarta Rendah, Vaksinasi MR Diperpanjang
Jatim Tertinggi dengan Capaian 103,06 Persen
JAKARTA – DKI Jakarta ternyata memberikan contoh yang tidak baik dalam program vaksinasi measles-rubella (MR) alias campak dan rubela. Di ibu kota negara yang seharusnya lebih baik daripada provinsi lain, angka partisipasinya malah rendah. Sampai kemarin, partisipasi di Jakarta hanya 82,87 persen. Jauh dari target pemerintah yang mencapai 95 persen.
Selain DKI Jakarta, DI Jogjakarta masih di bawah target dengan 92,3 persen. Dengan kondisi itu, masa vaksinasi yang seharusnya berakhir pada 30 September diperpanjang sampai 14 Oktober.
”Kami beri waktu sampai dengan pertengahan Oktober untuk sweeping daerah yang rendah,” kata Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes Elizabeth Jane Soepardi kemarin (26/9).
Hal tersebut tidak hanya berlaku untuk tingkat provinsi, tapi juga per kabupaten/ kota hingga kecamatan. Termasuk Jawa Timur yang sebenarnya mencatatkan partisipasi paling tinggi, mencapai 103,06 persen. Namun, ada beberapa kabupaten yang capaiannya masih di bawah 95 persen.
Angka partisipasi di Jatim bisa di atas 100 persen karena ada kota atau kabupaten yang mencatatkan partisipasi di atas 110 persen. Itu terjadi karena anak yang ikut imunisasi lebih dari proyeksi yang ditetapkan Kemenkes. Yang paling tinggi adalah Kota Mojokerto dengan capaian 135,5 persen.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dr Kohar Hari Santoso SpAn memberikan apresiasi kepada daerah yang sudah mencapai target cakupan 95 persen. ”Besok sore (hari ini, Red) akan ada pertemuan Pemprov Jatim dengan pemerintah kabupaten/ kota se-Jatim untuk memberikan feedback mengenai imunisasi MR,” jelasnya. Salah satu yang dibahas adalah beberapa daerah yang cakupannya masih rendah.
Lumajang, Sumenep, dan Situbondo merupakan kawasan yang masih jauh dari cakupan yang ditargetkan. Namun, Kohar yakin daerah tersebut akan mencapai target. ”Perpanjangan waktu ini akan kami maksimalkan. Kami juga akan mengajak tokoh di daerah tersebut untuk ikut berperan,” ungkapnya.
Kohar menuturkan, dari target 8,4 juta anak yang diimunisasi, angka riilnya sudah mendekati 9 juta saat ini. (lyn/ deb/c10/ang)