Jawa Pos

Kuncinya di Tanjakan Ijen

94 Cyclist dari 29 Negara Bertarung di Banyuwangi

-

BANYUWANGI – Hari ini (27/9) 94 cyclist dari 19 tim yang berasal dari 29 negara akan memulai balap sepeda Internatio­nal Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2017. Total ada empat etape sepanjang 533 km mulai hari ini (27/9) sampai Sabtu mendatang (30/9).

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, etape pertama untuk ITdBI 2017 akan dimulai dari kawasan Pasar Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, yang merupakan wilayah paling utara Banyuwangi. Para cyclist menempuh jarak sejauh 137,7 km dan melewati jalanan pinggir pantai, persawahan, perkebunan, hingga perkotaan.

Chairman ITdBI Guntur Priambodo mengatakan, daerah Bajulmati tahun ini dipilih karena memiliki sejarah yang cukup unik. Dulu, di daerah pinggir pantai, banyak warga yang merusak terumbu karang. Namun, dengan berbagai penyuluhan, akhirnya masyarakat memiliki kesadaran menjaga ekosistem laut. ’’Akhirnya berbuah kalpataru untuk Banyuwangi,’’ ujar Guntur.

Terkait dengan kesulitan rute di etape pertama, Guntur menyatakan itu akan menjadi ajang pemanasan bagi pembalap. Rute yang dilalui juga tidak terlalu sulit. Hanya ada satu tanjakan yang lumayan menantang di daerah Pakel, Kecamatan Licin. ’’Selebihnya, semua rute mudah untuk dilalui,’’ katanya.

Masuk ke etape kedua, pembalap bakal menempuh jarak terpanjang sejauh 180,9 km. Dengan jarak yang cukup panjang tersebut, pembalap perlu menjaga stamina agar tidak kehabisan tenaga di etape terberat, yaitu etape ketiga, tanjakan Ijen. ’’Pembalap harus mengatur strategi agar tidak habis di etape ini,’’ ujarnya.

Mereka tidak harus menunggu hingga etape terakhir untuk memperkira­kan siapa yang menjadi juara. Sebab, pembalap yang dapat memenangi etape ketiga itu hampir dipastikan menjadi pemegang gelar juara ITdBI.

’’Etape ketiga ini akan menjadi babak yang menentukan. Para pembalap akan berjuang habis-habisan di sini. Biasanya, kalau selisih poin jawara di etape satu dan dua tipis, dipastikan jawara di etape tiga ini bakal keluar sebagai pemenang ITdBI,’’ kata Guntur.

Misalnya balapan pada 2015. Ketika itu tanjakan Ijen diletakkan di etape ketiga. Peter Pouly yang berhasil menaklukka­n tanjakan level tertinggi ( hors categorie) berhasil bablas menjadi juara ITdBI 2015.

Pada etape keempat, pembalap bakal menempuh jarak terpendek, yaitu 98,1 km. Dimulai dari Tegalsari, race berakhir di kawasan kantor bupati Banyuwangi. Balapan itu akan menjadi ajang parade bagi pemenang di etape ketiga. Sebagai pemungkas, di 36,6 km terakhir pembalap akan berputar loop enam kali di tengah kota.

Juara tahun lalu, Jai Crawford, menuturkan, dirinya berada dalam kondisi terbaik dan siap mempertaha­nkan gelar. Namun, dia menegaskan bahwa bukan performa individu yang menentukan, melainkan kerja sama tim. ’’Saya tetap upayakan jadi juara meski banyak climber yang datang,’’ ujarnya. (rpd/c19/tom)

 ?? GALIH COKRO/JAWA POS ?? KONSERVASI: Nano Grijalba (kiri) dari tim Kuwait-Carthuco bersama seluruh peserta ITdBI 2017 melepas tukik alias anak penyu di Pantai Cacalan, Banyuwangi.
GALIH COKRO/JAWA POS KONSERVASI: Nano Grijalba (kiri) dari tim Kuwait-Carthuco bersama seluruh peserta ITdBI 2017 melepas tukik alias anak penyu di Pantai Cacalan, Banyuwangi.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia