Hanya Potong Kabel Kobong
SURABAYA – Perbaikan saluran kabel tegangan tinggi (SKTT) di Jembatan Suramadu terus dikebut. Petugas berencana membongkar jalur motor sepanjang 150 meter untuk menanam kabel baru. Kemarin (26/9) petugas memotong seluruh kabel yang terbakar. Mereka melanjutkan pengangkatan kabel yang terbakar sepanjang 150 meter hari ini.
Kondisi kabel yang terbakar itu cukup unik. Sebab, si jago merah melahap kabel di bagian tengah. Padahal, biasanya api merambat dari bagian sambungan antarkabel. ’’Baru kali pertama kami melihat kasus seperti ini,” ujar seorang petugas
Saat memutus kabel yang terbakar, Jawa Pos sempat melihat struktur SKTT itu. Konduktor listriknya terbuat dari tembaga. Bentuknya bulat. Diameternya sekitar 5 cm. Penghantar listrik berkekuatan 150 kv itu dibungkus isolator berbahan polyethylene. Alhasil, diameter SKTT tersebut mencapai 20 cm.
Asisten Manajer PLN Area Pelaksana Pemeliharaan (APP) Surabaya Sunarji merasa heran dengan insiden kebakaran Sabtu sore (23/9) itu. Kabel di bagian tengah terbakar hebat dan hanya menyisakan serat tembaga. Juga lelehan isolator di atas box culvert.
Pihaknya memutuskan untuk memotong tiga fasa SKTT yang terbakar. PLN sudah melakukan uji coba penghantaran listrik pada tiga fasa lain yang masih utuh. Hasilnya, kabel sepanjang 5.288 meter yang membujur sepanjang Suramadu tersebut dinyatakan dalam kondisi baik. ’’Kami potong yang terbakar saja, nanti disambung lagi,” jelas Sunarji.
Kabel yang akan dipasang di Suramadu didatangkan langsung dari Singapura. Kabel itu kini disimpan di PT PLN PJB Ketintang. Hingga kemarin, petugas masih menunggu persiapan pembuatan sambungan dan pembongkaran jalur motor.
Faktor cuaca menjadi kendala utama petugas saat memasang kabel. Hujan yang datang bergantian dari arah Madura dan Surabaya menghambat pengerjaan jalur setrum tersebut.
Sunarji mengatakan, air bisa menimbulkan sejumlah kerawanan pada tiga fasa SKTT itu. Apalagi, kini kondisinya terbuka setelah dipotong melintang. ’’Kalau kena lapisan paling inti, kan bahaya waktu pemasangan besok,” paparnya.
Dia menduga api berasal dari luar kabel. Sebab, kondisi sambungan tidak mengalami masalah. Kabel setrum yang bisa meng ha n tarkan listrik 200 megawatt itu sejatinya tak membutuhkan banyak perawatan. ’’Sambungan memang harus rutin dicek, kalau kabel ya cenderung tidak butuh,” katanya.
Terbakarnya SKTT Ujung–Bangkalan tersebut mengakibatkan hantaran listrik terhambat. Dua pucuk sambungan di sisi Madura dan Surabaya otomatis terputus dalam hitungan 20 ms ( milli-
second). ’’Ada semacam langkah otomatis. Begitu terbakar, langsung diputus listriknya,” ujarnya.
Pejabat Pembuat Komitmen Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Aditya Kusumadinata yang kemarin juga meninjau lokasi terbakarnya kabel menuturkan, pihaknya telah memberikan tenggat agar PLN bisa bekerja dengan optimal. ’’Kami
kan hanya memantau kondisi. Kami bekerja setelah PLN memperbaiki SKTT,” ujarnya.
Aditya mengatakan harus berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk menghitung waktu perbaikan jalan. Sebab, yang terbakar bukan hanya SKTT milik PLN. Tetapi, juga empat kabel serat optik milik sejumlah provider.
Sementara itu, tim Jakarta dan Singapura yang datang sejak pagi tampak mondar-mandir di sepanjang jalur motor. Mereka merupakan vendor yang memasang SKTT saat pembangunan Suramadu.
Para petugas yang terkadang berbicara dengan bahasa Mandarin itu merasa heran dengan temuan di lapangan. ’’Ini kasus baru. Kami belum pernah menangani yang seperti ini,” ujar seorang anggota tim dalam bahasa Indonesia. (mir/c7/git)