Bagikan Buku Tabungan Berisi Rp 750 Ribu
SURABAYA – Percepatan Program Indonesia Pintar (PIP) terus dilakukan. Salah satunya adalah membagikan buku tabungan kepada siswa SMP kemarin (26/9). Di dalamnya tercetak rekening sebesar Rp 750 ribu. Mereka merupakan pelajar sekolah negeri dan swasta.
Kepala SMP Yayasan Badan Pendidikan Kristen (YBPK) 1 Surabaya Erwin Darmogo menyatakan, bentuk percepatan yang dilakukan pemerintah adalah menggandeng bank penyalur. Terutama untuk percepatan aktivasi buku tabungan. ”Selama ini bertahap, sekarang dipercepat,” katanya.
Para siswa dan orang tua siswa dilibatkan dalam serah terima kartu Indonesia pintar (KIP)
Di sekolahnya, ada 27 siswa yang menerima bantuan PIP. Kemarin, sekolah yang dilayani langsung oleh bank penyalur adalah kawasan bank penyalur Kusuma Bangsa. Setidaknya, ada 700 siswa dari 18 sekolah yang mendapat bantuan PIP di wilayah tersebut.
PIP dirasa cukup membantu para siswa dari keluarga yang kurang mampu. Program pemerintah yang merupakan bagian dari penyempurnaan program bantuan siswa miskin ( BSM) itu diharapkan bisa membantu para siswa. Terutama untuk membeli perlengkapan sekolah, uang saku, dan biaya transportasi. ”Dari tahun ke tahun, kami juga ada bantuan mitra warga,” ucapnya.
Bantuan PIP yang diterima siswa SMP adalah Rp 750 ribu per tahun. Saat ini, sinergi dengan bank penyalur itu dirasa kian efektif. Sebab, para siswa penerima mendapatkan buku tabungan. Sebelumnya, mereka hanya mendapat virtual account. Yakni, nomor akses untuk pencairan ke bank. Hal itu juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk menumbuhkan literasi keuangan sejak dini.
Melalui PIP, pemerintah berupaya mencegah siswa dari kemungkinan putus sekolah. Juga, menarik siswa putus sekolah agar kembali melanjutkan pendidikan. PIP diharapkan bisa meringankan biaya personal pendidikan para siswa. Baik biaya langsung maupun tidak langsung.
Salah satu yang mendapat giliran pengambilan hari ini adalah SMPN 4. Total ada 59 siswa dari SMPN 4 yang akan mendapat buku tabungan PIP. Hal itu diungkapkan Kepala SMPN 4 Kelik Sachroen Djailani.
Menurut Kelik, hari ini siswa SMPN 4 mendapat giliran gelombang pertama yang berlangsung pukul 09.00–11.30. Tempat pengambilan, lanjut dia, berada di aula SMPN 1. Siswa harus datang sendiri mengambil buku tabungan, tidak bisa diwakilkan.
Untuk siswa yang berhalangan, pihaknya belum mendapat informasi lebih lanjut. Kelik mengimbau siswa untuk menjadwal ulang atau mengambil sendiri ke pihak bank. ’’Info yang kami terima, yang jelas tidak bisa diwakilkan,” imbuhnya.
Karena itu, Kelik memberikan kelonggaran bagi siswa penerima tabungan PIP. Terutama kelonggaran untuk meninggalkan pelajaran. Sebab, jadwal pengambilan berlangsung pada jam sekolah. ’’Kami beri izin,” imbuhnya.
Berbeda halnya dengan SMPN 22. Proses pengambilan buku tabungan sudah tuntas. Sebanyak 38 siswa telah menerima buku tabungan PIP. ’’Bahkan, sudah ada yang cair,” ucap Kepala SMPN 22 Sisminarto.
Sisminarto mengungkapkan, pengambilan ditangani langsung oleh pihak bank. Selain itu, turut hadir perwakilan dari Kemendikbud. Siswa memang diimbau hadir sesuai jadwal yang ditetapkan. Mereka harus membawa syarat yang diperlukan. Pengambilan tidak wajib didampingi orang tua. Kecuali saat pencairan, siswa wajib didampingi orang tua.
Karena itu, siswa harus memperhatikan persyaratan tersebut maupun jadwal dan tempat pembagian yang ditetapkan. Karena kapasitas tempat pembagian terbatas, siswa juga harus datang sesuai jadwal. Sebab, setiap sekolah mendapat jadwal masing-masing. Jadwal tersebut terdiri atas tiga gelombang pembagian. Yakni, gelombang 1 (09.00–11.30), gelombang 2 (11.30–13.00), dan gelombang 3 (13.00–15.30). Pembagian berlangsung di dua tempat. Yakni, aula SMPN 1 dan Taman Pelajar. (puj/kik/c17/git)