Angkutan Siswa Batal, Pilih Pasang CCTV
SIDOARJO – Rencana pengadaan angkutan gratis untuk siswa batal terealisasi. Dalam pembahasan perubahan anggaran keuangan (PAK) 2017, tim anggaran (timgar) mencoret usulan yang diajukan dinas perhubungan (dishub) tersebut. ”Anggarannya terbatas tahun ini. Namun, angkutan itu akan diusulkan lagi tahun depan,” kata Kepala Dishub Sidoarjo Asrofi.
Memang angkutan sekolah itu sangat dibutuhkan siswa maupun wali murid. Manfaatnya banyak. Tak hanya mengurangi tingginya angka kecelakaan siswa, tapi juga membantu wali murid untuk mengirit biaya transportasi. Terutama bagi warga tak mampu. ”Apalagi, rencananya, kendaraan itu juga bisa menjangkau sekolah yang lokasinya terpencil,” lanjutnya.
Asrofi menambahkan, meski rencana itu urung direalisasi, pemkab tetap berupaya mengurangi angka kecelakaan siswa di jalan. Ada dua cara yang bakal dilakukan. Pertama, pemasangan closed circuit television (CCTV) di setiap perempatan jalan. Fungsinya, mengamati pengendara yang melintas di jalan. Ketika ada pelanggaran seperti pengendara tidak mengenakan helm, berkendara ugal-ugalan, maupun melanggar markah jalan, polisi segera melakukan tindakan.
Kedua, penindakan dari polisi. Untuk kegiatan itu, Dishub Sidoarjo sudah bekerja sama dengan kepolisian. Korps baju cokelat tersebut bakal melanjutkan operasi pemeriksaan kelengkapan pengendara sepeda motor. ”Kalau ada siswa belum cukup umur (membawa kendaraan bermotor, Red), petugas langsung menilang,” tuturnya.
Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Sidoarjo Wijono mengatakan bahwa pemkab seharusnya tetap menganggarkan angkutan gratis bagi siswa. Sebab, program tersebut dirasa sebagai solusi efektif untuk menekan angka kecelakaan yang melibatkan pelajar.
Program angkutan gratis itu juga menguntungkan pemilik angkutan. ”Bagi pemilik kendaraan, pasti senang. Sudah ada pemasukan pasti,” katanya. (aph/c11/ai)