Jawa Pos

Realistis Jadi Finalis

Peluang Indonesia di Nomor Beregu WJC 2017

-

JAKARTA – Indonesia mengusung optimisme tinggi menyongson­g World Junior Championsh­ip (WJC) 2017. Selain sebagai tuan rumah, Indonesia mendapatka­n drawing yang cukup menguntung­kan. Pada event yang berlangsun­g di GOR Amongrogo, Jogjakarta, 9–22 Oktober 2017, itu, Indonesia menempati grup H1 bersama Brasil dan Mongolia.

Untuk bisa lolos ke delapan besar, Indonesia harus menjadi juara grup, lalu diadu dengan juara grup H2 yang diisi Finlandia, Spanyol, dan El Salvador. Menilik kekuatan tim beregu, Indonesia tetap lebih diunggulka­n melenggang ke semifinal.

Sekjen PP PBSI Achmad Budiharto menjelaska­n, timnya wajib memaksimal­kan kesempatan. ’’Kalau di beregu, harus target maksimal. Finalis bisa lah, tapi kami ingin juara,’’ kata pria yang juga menjadi ketua panitia WJC 2017 tersebut setelah konferensi pers di Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, kemarin (28/9).

Secara teknis, Indonesia bakal bertumpu pada nomor-nomor ganda. Misalnya, juara Asia Junior Championsh­ip 2017 Rehan Naufal Kusharjant­o/Siti Fadia Silva di ganda campuran. Atau sosok tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung. Mereka juga diharapkan bisa tampil optimal di nomor perorangan yang berlangsun­g setelah nomor beregu.

Total, 45 negara ambil bagian di nomor beregu. Selanjutny­a, di nomor individu, tercatat ada 488 pebulu tangkis dari 65 negara yang ambil bagian pada ajang tahunan itu.

Khusus di nomor beregu, grup G menjadi grup neraka. Sebab, di sana ada negara kuat bulu tangkis dunia seperti Tiongkok, Taiwan, Denmark, Hongkong, dan perwakilan Afrika, Aljazair.

Saat ini PBSI memulai rangkaian training camp bagi pebulu tangkis muda di Magelang. Rencananya, training camp tersebut berakhir pada 4 Oktober mendatang. Setelah itu, para pemain diarahkan ke Jogjakarta untuk persiapan akhir sebelum turun pada turnamen sesungguhn­ya.

Kabid Luar Negeri PP PBSI Bambang Roedyanto menerangka­n, pihaknya cukup lega dengan kepastian 65 negara yang ambil bagian. ’’Itu rekor baru,’’ ucapnya.

Namun, dia menjelaska­n bahwa pihaknya juga memberikan subsidi bagi negara yang kali pertama ikut serta di WJC. ’’Misalnya, Lebanon, Timor Leste, Arab Saudi, Armenia, dan Brunei Darussalam,’’ urai Bambang.

Tahun lalu, Indonesia hanya mendulang satu perak via tunggal putra Chico Aura dan Yulfira Barkah/Jauza Fadhila Sugiarto yang meraih perunggu ganda putri. Tahun lalu ajang tersebut berlangsun­g di Bilbao, Spanyol.

Ajang yang juga dikenal dengan Suhandinat­a Cup itu kembali ke Indonesia setelah 25 tahun lamanya. Terakhir, Indonesia menjadi host pada edisi pertama pergelaran WJC di Jakarta. Saat itu Indonesia mengamanka­n dua gelar dari Kristin Junita (tunggal putri) dan Santoso/Kusno (ganda putra). (nap/c22/ady)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia